BEI:Transaksi Harian Saham Rp 15 Triliun Rekor Baru Sejak 1992

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menuturkan, 2021 merupakan tahun harapan pemulihan ekonomi. Ini tercermin dari tingginya aktivitas pasar terutama dalam tiga tahun terakhir.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Apr 2021, 09:13 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai transaksi harian saham mencapai rekor baru sejak swastanisasi bursa efek pada 1992. Transaksi harian saham mencapai Rp 15 triliun per hari.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menuturkan, 2021 merupakan tahun harapan pemulihan ekonomi. Ini tercermin dari tingginya aktivitas pasar terutama dalam tiga tahun terakhir. Bahkan aktivitas transaksi mencapai rekor baru sejak swastanisasi bursa efek pada1992.

"Tinggi aktivitas transaksi dan merupakan rekor baru sejak swastanisas. i bursa efek 1992. Rata-rata nilai perdagangan harian lebih dari Rp 15 triliun per hari. Melonjak dua kali lipat rata-rata tahun lalu. Kemudian lonjakan transaksi mencapai 1,3 juta transaksi tertinggi di kawasan Asia dalam tiga tahun terakhir. Diikuti volume perdagangan lebih dari 19 miliar lembar saham per hari," ujar Inarno dalam diskusi virtual, ditulis Kamis (8/4/2021).

Ia mengatakan, lompatan transaksi saham tersebut hal luar biasa. Hal tersebut didukung dari para pemangku kepentingan termasuk Self Regulatory Organization (SRO) yang menaruh perhatian untuk kelangsungan infrastruktur sehingga mampu melayani transaksi di seluruh kalangan investor.

Selain itu, BEI mencatat jumlah investor pasar modal mencapai 4,9 juta hingga akhir Maret 2021. Sedangkan  investor saham mencapai lebih dari 2,2 juta investor.

Inarno Djajadi menuturkan,  pertumbuhan jumlah investor  masing-masing naik 30 persen untuk investor saham dan 25 persen investor pasar modal dari akhir 2020. Ia menambahkan, pesatnya pemanfaatkan teknologi pada masa adaptasi baru memicu pertumbuhan investor dalam setahun terakhir.

“Akhir Maret jumlah investor lebih 2,2 juta investor saham dan 4,9 juta investor secara total di pasar modal. Terdapat peningkatan 30 persen untuk investor saham dan 25 persen untuk pasar modal pada akhir 2020,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Investor di Pasar Saham

Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, investor aktif di pasar saham juga meningkat. Rata-rata investor aktif mencapai 228 ribu per hari atau tumbuh 141 persen dari rata-rata tahun sebelumnya.

Inarno menambahkan, pada 2020 merupakan kebangkitan investor domestik terutama ritel. Aktivitas transaksi investor ritel domestik mencapai 49,4 persen dari rata-rata transaksi Rp 9,2 triliun. Untuk pertama kali melonjak di atas 40 persen dalam lima tahun terakhir. Hal itu berlanjut pada 2021. "Dominasi investor ritel mencapai 66,5 persen per akhir Februari 2021,” kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya