Liputan6.com, Banten - Sebanyak 83 orang siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) mengikuti seleksi tahap II Paskibraka Kota Tangerang Selatan tahun 2021 di Pamulang Community Center, Tangerang Selatan, Banten.
Dari pantauan Diary Paskibraka Liputan6.com pada Rabu, 7 April 2021, seleksi dilakukan dengan protokol kesehatan COVID-19 yang sangat ketat. Seluruh yang hadir mengenakan masker, jaga jarak, dan peserta membawa bekal serta alat tulis sendiri dari rumah.
Advertisement
Tak hanya itu, perekrutan juga menggunakan sistem 'jemput bola', kata Pembina Paskibraka Kota Tangerang Selatan, Eka Imelda Novitasari. Calon peserta mendaftar melalui daring (online), dan proses seleksi tahap I dilakukan di Kecamatan masing-masing sejak 22 hingga 30 Maret 2021.
Pencarian calon Paskibraka Kota Tangerang Selatan di tingkat Kecamatan, lanjut Eka, baru tahun ini dilakukan. Tahun-tahun sebelumnya, pelajar kelas 1 SMA yang ingin mendaftar akan datang langsung Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) atau Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk ukur tinggi badan, berat badan, dan postur tubuh dalam satu waktu.
Bila mereka memenuhi syarat, penyeleksi akan memberikan tanda plus di kertas formulir yang artinya siswa tersebut bisa diikutkan dalam seleksi di tingkat kota.
"Ini kan lagi masa pandemi COVID-19, jadi, kami yang jemput bola. Seleksi Paskibraka yang kita lakukan di Kecamatan merupakan bentuk social distancing," kata wanita yang akrab dipanggil Ophy saat berbincang bersama Diary Paskibraka Liputan6.com pada Rabu sore.
"Di situ kami hanya mengukur sesuai persyaratan saja. Jika mereka tidak sesuai persyaratan, entah tinggi kurang, berat badan berlebih, dan sebagainya, kita tidak ikutkan seleksi (tahap II) ini," dia menambahkan.
Simak Video Berikut Ini
Jumlah Peserta Seleksi Paskibraka Kota Tangerang Selatan 2021 Memprihatinkan
Sebenarnya, kata Ophy, jumlah pelajar SMA yang mendaftar untuk mengikuti seleksi Paskibraka Kota Tangerang Selatan tahun 2021 sangat memprihatinkan. Dari yang biasanya sekitar 300-an orang, tahun ini hanya 143 orang saja yang mendaftar.
Ophy bisa memaklumi lantaran cukup banyak sekolah yang tidak mengizinkan siswanya mengikuti seleksi terkait kekhawatiran akan COVID-19.
"Dari 143 orang yang daftar, yang lolos tahap II tinggal 83 orang. Terdiri dari 44 putra dan 39 putri," kata Ophy. Mereka berasal dari 34 sekolah yang tersebar di seluruh Tangerang Selatan dan dari tujuh Kecamatan.
Advertisement
Ada yang Berbeda dari Seleksi Paskibraka Kota Tangerang Selatan Tahun 2021
Peserta seleksi Paskibraka Kota Tangerang Selatan 2021 menjalani serangkaian tes. Namun, tahun ini ada yang berbeda. 83 orang tersebut tidak hanya menjalani tes Pengetahuan Umum, Wawancara, Bakat dan Minat, tes SAMAPTA, tes PBB, dan Parade, tapi ada satu tes tambahan, yaitu tes Pembinaan Ideologi Pancasila.
Ophy, mengatakan, tes tersebut baru ada tahun ini karena Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 13 tahun 2021 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila Terhadap Generasi Muda melalui Program Paskibraka.
"Nah, Perpres itu turunannya adalah dengan dikeluarkannya Peraturan BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) atau PerBPIP Nomor 1 tahun 2021. Di dalam Perpres dan peraturan itu, diamanahkan bahwa kegiatan Paskibraka ini harus melalui tahapan-tahapan yang mengandung unsur Pembinaan Ideologi Pancasila. Baik mulai tahapan proses seleksi, terus kemudian di Diklat (pendidikan dan pelatihan) dan pemusatan latihan nanti, sampai saat proses pengukuhan mereka menjadi Paskibraka," kata Ophy.
Menurut Ophy, tahapan ini adalah bentuk keprihatinan dari para pemimpin negara terhadap generasi muda,"Yang mungkin sudah kita lihat sekarang, apa ya, sedikit penurunan pemahaman tentang ideologi pancasila. Kita sudah lihat juga banyak lah kasus-kasus seperti terorisme. Kita menghindari untuk itu.".
Dengan adanya Pembinaan Ideologi Pancasila, lanjut dia, diharapkan dapat menyatuhkan perbedaan di antara generasi muda. Sehingga tidak lagi ada pemikiran bahwa Paskibraka hanya identik dengan daerah tertentu atau identik sama agama tertentu.
"Paskibraka itu benar-benar miniatur Indonesia. Di dalam satu kelompok, baik provinsi, kota, maupun nasional , harus mengandung semua unsur itu. Unsur kedaerahan, unsur keagamaan, kebudayaan. Jadi itulah mengapa mereka harus mendalami itu," kata Ophy.
Dari pantauan Diary Paskibraka Liputan6.com, peserta seleksi mengikuti tes Pembinaan Ideologi Pancasila setelah terlebih dahulu menjalani tes Pengetahuan Umum.
Tes dilakukan secara daring yang ada di aplikasi Perisai buatan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. H-1 seleksi para peserta diminta untuk mengunduh aplikasi tersebut.
Pada kesempatan itu, Direktur Pengendalian Deputi 5, Fahrurozi, mengatakan, soal yang ada di aplikasi tersebut hanya BPIP yang tahu. Pun untuk nilainya. Jawaban para peserta nantinya akan masuk ke sistem BPIP, sehingga yang menilai pun BPIP langsung.
"Soalnya ada 25 (pilihan ganda) dan 10 essay," katanya.
Seperti yang disampaikan Ophy, tes satu ini dipantau dan dilaksanakan langsung oleh BPIP. Dan, Tangerang Selatan terpilih sebagai kota pertama yang menjadi contoh dalam pelaksanaan tes mengenai Ideologi Pancasila.
"Nanti setelah mereka terpilih menjadi calon Paskibraka, mereka akan tetap dibekali Pembinaan Ideologi Pancasila," kata Ophy.
Kriteria Paskibraka Kota Tangerang Selatan 2021 yang Diharapkan
Ophy berharap calon Paskibraka Kota Tangerang Selatan tahun 2021 yang terpilih nantinya sesuai kriteria yang sudah ada di dalam Permenpora Nomor 14 tahun 2017.
"Kemudian kita mencari benar-benar siswa dan siwi terbaik, yang benar-benar mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi, dan mempunyai jiwa-jiwa kepemimpinan karena itu penting," ujarnya.
"Karena kami berharap semua adik-adik yang menjadi calon-calon paskirabaka ini juga ada yang menjadi calon-calon pemimpin di masa depan," Ophy menekankan.
Advertisement