Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. Rupiah terkoreksi pasca rilis risalah The Federal Reserve (The Fed) yang memperkuat posisi bank sentral Amerika Serikat tersebut untuk menahan diri sebelum menaikkan suku bunga.
Mengutip Bloomberg, Kamis (8/4/2021), rupiah dibuka di angka 14.522 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.495 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus terpuruk ke level 14.563 per dolar AS.
Advertisement
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.510 per dolar AS hingga 14.570 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 3,17 persen.
"Dolar AS nampak menguat kembali di awal sesi Kamis, tertopang harapan The Fed masih akan mempertahankan stimulus moneter untuk jangka waktu panjang sebagai upaya menopang pemulihan ekonomi, yang tersurat pada notula rapat The Fed semalam," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dikutip dari Antara, Kamis (8/4/2021).
Dukungan stimulus The Fed untuk menjaga pertumbuhan ekonomi AS yang masih akan dipertahankan dan kemajuan vaksinasi telah memicu permintaan aset berisiko.
Pejabat The Fed mengindikasikan pada pertemuan terakhir mereka bahwa laju pembelian aset akan tetap sama untuk beberapa waktu, sementara bank sentral mengejar target ekonominya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rencana Infrastruktur AS
Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden mengungkapkan rincian rencana infrastruktur senilai 2 triliun dolar AS yang mencakup kenaikan tarif pajak perusahaan menjadi 28 persen dan bersedia untuk menegosiasikan kenaikan pajak yang diusulkan.
Pada Rabu (7/4) lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.495 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.505 per dolar AS.
Advertisement