Liputan6.com, Sumba Timur - Selain memakan banyak korban jiwa, badai Siklon Seroja yang menyebabkan bencana hidrometeorologi berupa tanah longsor dan banjir bandang, juga mengakibatkan banyak kerugian harta benda di kawasan Nusa Tenggara Timur. Bupati Sumba Timur Khristofel A Praing bahkan telah menetapkan wilayahnya dalam status darurat bencana alam terhitung mulai 3 April hingga 15 April 2021.
Tak cuma itu, badai siklon Seroja di Sumba Timur juga mengakibatkan layanan listrik, telekomunikasi dan akses jalan lumpuh total termasuk dalam urusan pelayanan pemerintah. Daerah itu juga terdampak luas karena saluran bendungan yang jebol, infrastruktur jalan rusak parah dengan genangan air yang tidak kunjung turun pada tanggal 3 April 2021.
Advertisement
Sumba Timur memamng menjadi salah satu kawasan terdampak banjir terparah. Dua hari usai diterjang badai tropis Seroja, kawasan Bandara Umbu Mehang Kunda di Sumba Timur saja masih tutup karena air masih membanjiri kawasan tersebut. Bupati Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Khristofel Praing saat dikonfirmasi mengatakan, bandara masih ditutup lantaran belum bisa didarati pesawat udara.
"Genangan air banjir masih tinggi," katanya, Rabu (7/4/2021).
Menurut dia, genangan air banjir di kawasan Bandara Mehang Kunda merupakan luapan air banjir dari Bendungan Kambaniru yang jebol akibat terjangan air banjir.
Ia mengatakan kedalaman air banjir dalam kawasan bandara mencapai 50 cm termasuk mengenangi terminal penumpang dan perkantoran di Bandara Umbu Mehang Kunda. Akibatnya semua aktivitas di bandara itu menjadi lumpuh total.
"Akses jalan masuk ke bandara juga masih ditutup karena tidak bisa dilintasi kendaraan akibat genangan banjir masih tinggi, sehingga masyarakat harus cari jalan alternatif apabila menuju kawasan pemukiman penduduk di sekitar bandara," katanya.
Selain Bandara Umbu Mehang Kunda, rumah-rumah penduduk yang berada di sekitar kawasan Bandara Mehang Kunda juga masih tergenang air banjir, sekalipun tidak seperti dalam di kawasan Bandara Mehang Kunda.
Bupati Kristofel menyatakan, penetapan tanggap darurat bencana menjadi penting dalam upaya untuk lebih cepat, tepat dan terpadu melalui standar dan prosedur penanganan Darurat Bencana. Status darurat bencana juga dipandang strategis dalam rangka mempermudah dalam pengkoordinasian serta komunikasi yang terpadu.
Ada yang menarik saat Bupati Khristofel memberikan bantuan kepada warga terdampak. Sang istri, Merliyati Simanjutak, ikut turun ke lapangan berkotor-kotor ria mengangkat dan mendistribusikan bantuan logistik untuk para korban banjir dan longsor.
Ibu Merliyati Simanjutak tak segan mengangkut dus mie instan dan memberikannya kepada warganya. Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban warga.
Merliyati Simanjutak yang juga Ketua TP PKK Sumba Timur mendistribusikan sembako ke tempat pengungsian yang sulit dijangkau kendaraan. Merliyati Simanjutak dan tim terpaksa harus berjalan kaki dan memikul bantuan tersebut.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Infografis
Advertisement