Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan bus sekolah kembali beroperasi untuk para siswa yang melakukan ujicoba pembelajaran tatap muka (PTM).
Kata dia, bus tersebut kembali beroperasi di sejumlah rute sekolah yang melaksanakan ujicoba.
Advertisement
"Jadi total untuk unit yang kami siapkan hari ini ada 50 unit bus sekolah dengan 100 awak bus," kata Syafrin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Dia menyebut bus sekolah tersebut melayani untuk lima kota administrasi di Jakarta. Kapasitasnya pun dibatasi yaitu maksimum 50 persen dari jumlah tempat duduk yang tersedia.
"Operasional sesuai dengan jadwal dari sekolah, kapan dibuka tatap mukanya kami menyesuaikan," jelas dia.
Berdasarkan unggahan di akun instagram @dishubdkijakarta 50 bus sekolah tersebut beroperasi di lima wilayah Ibu Kota. Berikut rute bus tersebut:
Wilayah Barat
- Zonasi 3 (Kamal - Kalideres)
- Rute 18 (Meruya - Ciledug - Joglo)
- Rute 19 (Benhil - Kemanggisan)
Wilayah Pusat
- Zonasi 5 (Pulogadung - Paseban)
- Rute 1 (Perintis Kemerdekaan - Lapangan Banteng)
- Zonasi 7 (Cikini - Rawamangun)
Wilayah Selatan
- Rute 6 (Pasar Minggu - Kebayoran)
- Rute 7 (Pasar Minggu - UI)
- Rute 11 (Blok M - Ciledug)
- Rute 14 (Blok M - Pondok Labu)
Wilayah Timur
- Zonasi 1 (Pondok Gede - Ranco)
- Zonasi 7 (Rawamangun - Cikini)
- Zonasi 8 (Lubang Buaya - Ranco)
- Rute 3 (TMII - Gandaria)
- Rute 4 (Perintis Kemerdekaan - Pondok Kopi)
- Zonasi 11(Kapuk - Cideng)
- Zonasi 12 (Rorotan - Rawabebek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Orangtua Masih Ingin Belajar di Rumah
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan sejumlah orang tua belum mengizinkan anaknya untuk ikut serta pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah.
Kata dia, orang tua yang belum memberikan izin banyak berasal dari siswa dengan jenjang pendidikan SMP dan SMA.
"Ternyata saya tanya tadi dari SD, SMP, SMA ternyata semakin tinggi siswanya semakin banyak orang tua yang belum memberi kesempatan anak-anak sekolah tatap muka langsung," kata Riza di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (7/4/2021).
Menurut Riza, kekhawatiran tersebut terkait transportasi umun yang digunakan oleh anaknya saat pergi dan pulang dari sekolah. Sebab rata-rata siswa SMP dan SMA berangkat ke sekolah tidak diantarkan oleh orang tuanya.
Advertisement