Menhub: Tak Usah Mudik, Bisa Berbahaya Buat Orangtua di Kampung Halaman

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan pentingnya koordinasi dalam mensosialisasikan kepada masyarakat terkait larangan mudik Lebaran 2021.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Apr 2021, 12:10 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi tiba untuk dites dengan GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (24/1/2021). Menhub akan mengimplementasikan penggunaan GeNose C19 sebagai alat pendeteksi COVID-19 pada calon penumpang di terminal dan stasiun kereta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan pentingnya koordinasi dalam mensosialisasikan kepada masyarakat terkait larangan mudik Lebaran 2021.

"Saya minta ke rekan-rekan semua untuk mesosialisasikan alasan yang memang sangat berdasar, sehingga masyarakat realize mereka tidak perlu mudik dan tidak perlu melakukan perjalanan panjang menjelang libur panjang Idul Fitri," kata Menhub Budi dalam Acara Rakornis Ditjen Perhubungan Darat di kanal YouTube Ditjen Perhubungan Darat, Kamis, (8/4/2021).

Di samping itu, Menhub Budi mengatakan, Kementerian Perhubungan senantiasa konsisten mengikuti arahan dari Menteri Koordinator PMK terkait larangan mudik Lebaran 2021, dengan mengerahkan semua pihak di Kementerian Perhubungan untuk berkoordinasi.

Menhub Budi menyarankan agar masyarakat tidak melakukan mudik Lebaran 2021. Jika dilihat dari informasi yang dihimpun dari Kementerian Kesehatan, secara empirik pada saat mudik tahun baru pada Januari 2021 terdapat lonjakan kasus covid-19. Bahkan dokter, dan nakes angka kematiannya meningkat.

"Pemaparannya pun jelas terjadi kenaikan yang signifikan, yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Dan secara detail kita lihat juga 2020 dan sekarang ini okupansi daripada rumah sakit masih tinggi," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Gelombang Kedua di Eropa

Menhub Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan calon penumpang di Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Kamis (31/12/2020). Sebelumnya Menhub Budi Karya bersama Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meresmikan sistem tiket elektronik Terminal Pulo Gebang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga mendapat himbauan dari Kementerian Kesehatan bahwa orangtua berpotensi terpapar virus Covid-19 dengan cepat dan bisa menyebabkan angka kematian semakin tinggi bagi lansia jika banyak masyarakat yang mudik puasa dan Idul Fitri 2021.

"Dimana jika kita mengunjungi orang tua akan menimbulkan suatu bahaya bagi orangtua kita. Terakhir, kita bisa lihat India, Amerika, dan negara-negara di Eropa second wave kenaikan yang tinggi," katanya.

Dengan demikian, sosialisasi terkait larangan mudik puasa dan Idul Fitri 2021 ini sangat penting diinformasikan kepada masyarakat. Agar mereka tahu kenapa Pemerintah melarang mudik, tidak hanya sekedar melarang tanpa ada sebab dan dampaknya.

"Nah sosialiasi tentang mengapa tidak boleh mudik itu penting. Kalau kita hanya mengatakan Dilarang mudik tanpa mereka tahu apa yang mereka harus perhatikan. Tapi kalo dia tahu mengapanya, itu bisa menjadi suatu hal yang baik," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya