Liputan6.com, Jakarta - Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak yang ikut menyumbang jumlah jemaah haji ke Arab Saudi. Para jemaah haji harus ikut masuk dalam antrean sebelum akhirnya bisa berkunjung ke Tanah Suci.
Hal ini lantaran banyaknya orang yang ingin mengunjungi Arab Saudi, tapi sekaligus juga karena terbatasnya kapasitas yang ditentukan oleh otoritas setempat.
Advertisement
Kabar baiknya, pemerintah Arab Saudi saat ini terus mengembangkan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji, termasuk dari Indonesia. Ditambah lagi, otoritas setempat mengatakan akan menambah kapasitas dan jumlah jemaah haji yang diperkenankan masuk ke Tanah Suci.
Hal ini disampaikan langsung oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Esam Abid Althagafi.
"Dalam visi kami hingga tahun 2030, kami berencana untuk menerima lebih banyak jemaah haji. Tujuan kami bisa menerima hingga sepuluh juta per tahunnya hingga tahun 2030," ujar Dubes Esam.
Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi WNI yang masih dalam penantian untuk mengikuti ibadah haji.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kuota 2021 Dibatasi
Kendati demikian, selama masa pandemi COVID-19 masih berlangsung, otoritas Arab Saudi masih mempertimbangkan restriksi bagi ibadah haji.
Hal ini tentu bertujuan untuk memastikan keselamatan para jemaah haji yang akan mengunjungi Tanah Suci.
Mengingat Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan jemaah haji terbanyak, Dubes Esam akan memprioritaskan jemaah dari Indonesia walaupun jumlah orang yang diizinkan akan dikurangi secara drastis.
Advertisement