Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Arab Saudi, kedua negara dengan mayoritas penduduk Muslim kini tengah melebarkan sayap dan membuka peluang investasi di berbagai sektor.
Maka dari itu, kedua negara telah sepakat akan membagi kesempatan bagi para pengusaha dan investor untuk merambah investasi baik di Arab Saudi maupun di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Arsjad Rasjid, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang pengembangan pengusaha nasional mengatakan bahwa investasi menjadi salah satu faktor untuk memperkuat ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
Ia juga menekankan bahwa hubungan ekonomi tak harus selalu ditujukan kepada negara negara di bagian barat. Arsjad menilai bahwa negara di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi memiliki peluang tinggi untuk mendatangkan investor.
Baik Arab Saudi dan Indonesia, kedua negara siap meningkatkan dukungan bisnis dan ekonomi, seperti peningkatan kuota jamaah haji, bisnis ekonomi syariah dan produk halal yang semakin meluas.
Simak Video Pilihan Berikut ini:
Investasi di Sejumlah Bidang
Sementara itu, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Esam Abid Althagafi mengatakan bahwa potensi investasi dari Arab Saudi muncul di berbagai sektor.
"Mulai dari sektor pariwisata hingga ekonomi, terlebih dalam rencana pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan," tambahnya.
Dubes Esam mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Muhammad Lutfi untuk melakukan kunjungan para pengusaha Arab Saudi ke Indonesia. Begitu pula dengan sebaliknya.
Kini, Arab Saudi telah membuka peluang bagi pengusaha Indonesia untuk mendirikan usaha di Arab Saudi yang mendukung berjalannya ibadah haji dan umrah.
Selain itu, pemerintah Arab Saudi kini tengah membangun kota baru bernama “Neom”, yang ditujukan sebagai kota untuk menarik pariwisata.
Nantinya, visa yang diterbitkan Arab Saudi tak lagi hanya untuk beribadah, tetapi juga untuk turis.
“Kerja sama antar kedua negara tentunya akan memiliki dampak yang signifikan, baik dalam sektor ekonomi dan pariwisata. Roda ekonomi diharapkan akan dapat kembali berputar kembali di tengah pandemi ini utamanya dengan adanya kedatangan dari berbagai investor,” ujar Esam Abid Althagafi.
Advertisement