Lawan Terorisme, Indonesia Jalin Kerja Sama Anti-Radikalisme dengan Arab Saudi

Indonesia terus menjalin hubungan baik dengan Arab Saudi dalam mencegah aksi radikalisme.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 09 Apr 2021, 09:15 WIB
Direktur Wahid Foundation Zannuba Arifah Chafsoh, akrab disapa Yenny Wahid. (Foto: Benedikta Miranti T.V)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi radikalisme yang terjadi belakangan ini telah meresahkan warga Indonesia dan juga dunia. 

Dalam menangani kasus ini, Indonesia bekerja sama dengan banyak pihak terutama lembaga-lembaga yang menangani terorisme. Termasuk dengan Arab Saudi, Indonesia juga telah lama menjalin hubungan kerja sama untuk melawan aksi terorisme dan radikalisme. 

"Hubungan dengan lembaga-lembaga antiteror di Arab Saudi sudah lama terjalin, dengan negara-negara Timur Tengah juga," ujar Direktur Wahid Foundation Zannuba Arifah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid, Kamis (8/4/2021). 

Ia menambahkan bahwa upaya negara-negara Muslim untuk menangkal terorisme sudah terjalin sejak lama. Yenny juga mengatakan bahwa ia berharap kerja sama tersebut terus bisa ditingkatkan lagi.

"Karena kita melihat fenomena terorisme ini bukan lagi fenomena lokal melainkan fenomena trans-nasional sehingga membutuhkan kerja sama banyak negara," tegas Yenny. 

Hal tersebut ia paparkan lantaran aksi terorisme biasanya didukung oleh bantuan dana dari luar negeri, hingga suplai senjata dari asing. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Upaya Pencegahan Terorisme

Petugas polisi berjaga di dekat gereja tempat ledakan meledak di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Pastor Gereja Katedral Makassar, Wilhelminus Tulak menyampaikan ledakan terdengar sangat keras. Bahkan, kaca-kaca hotel di samping gereja turut terkena dampak. (AP Photo/Yusuf Wahil)

Yenny Wahid juga menyatakan bahwa upaya pencegahan terorisme memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, mulai dari otoritas keamanan, institusi pendidikan hingga institusi keagamaan.

"Peran orang tua, peran institusi pendidikan hingga peran masyarakat sangat penting semua. Peran pemuka agama juga penting, jadi tidak bisa hanya diserahkan ke polisi," tambah Yenny. 

Yenny kembali menyatakan bahwa masalah terorisme tidak bisa diatasi hanya dengan pendekatan keamanan namun juga pendekatan kemanusiaan. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya