Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis penyakit dalam dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI menyebut air penting untuk menjaga fungsi sistem imun tetap optimal. Hal tersebut ia sampaikan dalam webinar yang diadakan pada Kamis (8/4/2021).
Sukamto menjelaskan, kalau ada benda asing, virus, atau bakteri, tubuh akan memberikan respons secara alami, dengan memberikan sinyal komunikasi kepada sistem imun tubuh dari bagian eksternal sampai ke pertahanan yang spesifiknya sinyal komunikasi tersebut dikirim melalui pembuluh darah.
Advertisement
“Jadi kalau pembuluh darah itu kekurangan cairan atau dehidrasi maka sistem ini tidak akan optimal bekerja,” kata Sukamto.
Ia menambahkan, sistem peredaran darah berperan penting untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Nutrisi dan oksigen tersebut kemudian digunakan dalam proses metabolisme termasuk pembentukan kulit, pembentukan mukosa, lendir, mukus, dan protein-protein untuk membentuk antibodi.
Kulit sebagai bagian dari pertahanan tubuh bawaan (non spesifik) akan kering jika tubuh kekurangan cairan. Akibatnya, tubuh akan rentan terluka, sementara luka menjadi pintu masuk bagi kuman atau bakteri.
Kekurangan cairan juga berdampak bagi pertahanan tubuh bawaan lainnya. Sukamto menyebut, jika air mata kering, kornea akan mudah rusak. Kelenjar mukosa mulut yang kering dapat meningkatkan risiko sariawan hingga infeksi. Sementara itu kekurangan cairan juga membuat lendir menjadi lebih kental sehingga lebih susah dikeluarkan.
“Maka dari itu kalau kita sedang mengalami infeksi saluran pernapasan, kita diminta untuk minum air yang cukup agar lendir ini menjadi cair, selain dokter akan memberikan obat untuk mengencerkan lendir tersebut,” ungkap Sukamto.
Simak Juga Video Berikut
Ganggu Fungsi Sistem Limfatik dan Kesimbangan Histamin
Sukamto pun menguraikan dehidrasi juga akan mengganggu fungsi sistem limfatik sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Padahal, sistem limfatik berperan penting untuk mendeteksi keberadaan antigen dan membentuk antibodi untuk melawannya. Sistem limfatik juga berfungsi mengatur keseimbangan cairan tubuh dan mendeteksi keberadaan sel kanker dan mencegah pertumbuhannya.
“Bila dehidrasi, sistem limfatik tidak bekerja secara efisien karena getah bening akan berkurang dan respons imun terhadap benda asing akan melambat,” ujar Sukamto.
Di samping itu, dehidrasi juga dapat memicu meningkatnya pelepasan histamin. Histamin kemudian akan menyebabkan peradangan dan pelebaran pembuluh darah. Memang, peradangan atau inflamasi ini bisa menjadi bagian dari respons pertahanan tubuh, tetapi Sukamto mengungkapkan bahwa dokter akan memerlukan cairan untuk mengisi pembuluh darah yang melebar tadi.
Sukamto berpesan bahwa menjaga tubuh tetap terhidrasi penting untuk menjaga kekebalan tubuh.
“Tetap terhidrasi secara optimal berguna untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh,” pungkasnya.
Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi
Advertisement