Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Ikatan Pedang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan menyatakan pihaknya mencatat sebanyak 35 pasar tradisional di Indonesia mengalami kebakaran.
Kebakaran yang terakhir tercatat yakni Pasar Lontar atau pasar kambing, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (8/4/2021).
Advertisement
"Ada 4.028 kios dan los yang terdampak dari 35 kasus kebakaran dengan 3 orang meninggal dunia hingga April 2021," kata Reynaldi Sarijowan dalam keterangan tertulis, Jumat (9/4/2021).
Lanjut dia, berdasarkan data tersebut rata-rata 10 pasar tradisional kebakaran setiap bulannya dengan menyebabkan 39 kios hangus.
Reynaldi menyatakan peristiwa tersebut menjadi momok yang mengerikan untuk masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor perdagangan di Pasar Tradisional.
Karena hal itu, dia meminta agar sejumlah pihak ikut serta dalam pengawasan pasar tradisional.
"Masalah terbesar pasar tradisional yakni kurangnya manajemen pengelolaan dan pengawasan dari pemerintah yang masih jauh dari kata layak," jelas dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kebakaran di Pasar Lontar
Sebelumnya, Sebanyak 174 kios hangus akibat kebakaran di Pasar Lontar, Jakarta Pusat pada, Kamis sore (8/4/2021). Pihak Pemadam Kebakaran sebelumnya menyebut, titik kebakaran dekat dengan Pasar Kambing, Jalan Sabeni, Tanah Abang.
Humas Pemadam Kebakaran (Damkar) DKI Jakarta Mulat Wijayanto menerangkan, sumber api diduga berasal dari konsleting listrik sebuah lapak perabotan di area Pasar Lontar, Jakarta Pusat.
"Api diketahui oleh warga sudah membesar dan warga berusaha memadamkan, namun api tidak berhasil dipadamkan dan menghubungi petugas Damkar," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (8/4/2021).
Mulat menyampaikan, api dengan cepat melumat sebagian bangunan yang berdiri di sekitar lokasi. Dia mencatat, sekitar 174 lapak yang berdiri di lahan 5.000 m² hangus akibat kebakaran.
Advertisement