Liputan6.com, Depok - Sejumlah perwakilan masyarakat dan tokoh agama mendatangi kantor Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Perwakilan tersebut menyampaikan keresahan warga diduga Imam Mahdi yang sempat dibubarkan MUI Kota Depok, kini muncul kembali.
Tokoh Agama Kelurahan Bedahan, Ustad Agus Rusli mengatakan, dua tahun lalu ada warga bernama Winardi mengaku sebagai Imam Mahdi namun sampai saat ini masih melakukan aktivitas seperti dulu. Dari informasi yang didapat, Winardi akan melakukan pertemuan dengan muridnya yang masih berada di wilayah Bedahan.
Advertisement
“Rencananya besok akan mengadakan kegiatan di tempat muridnya dan mendapatkan penolakan dari warga,” ujar Agus, Jumat (9/4/2021).
Agus menjelaskan, masyarakat Kelurahan Bedahan tidak menyetujui segala pemahaman di luar Aqidah Islam. Untuk itu, pihaknya meminta aparatur Kelurahan dan Keamanan dapat memberikan ketentraman kepada ummat maupun masyarakat.
“Diduga kegiatan yang akan dilakukan merupakan kegiatan yang mereka pahami,” terang Agus.
Agus mengungkapkan, Sebelumnya kelompok Winardi atau yang mengaku Imam Mahdi telah dipertemukan dengan alim ulama MUI untuk kembali memahami Islam sesuai Al Quran dan Ahli Sunnah Wal Jamaah. Menurutnya, Winardi dan pengikutnya mengikuti golongan sesat yang mengajak anak dan istri, serta warga lainnya.
“Kami tidak bisa datang langsung ke kediaman Winardi di khawatirkan masyarakat tidak dapat dikendalikan sehingga meminta tolong kepada aparat dan kelurahan untuk melakukan datang ke kediaman Winardi,” tegas Agus.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sudah Diperingatkan
Sementara itu, Lurah Bedahan, Hasan mengatakan, telah mendatangi ke kediaman Winardi di RW5 Kelurahan Bedahan. Dari hasil mediasi tersebut, Hasan meminta Winardi untuk tidak mengulangi kembali perbuatannya seperti beberapa waktu lalu.
“Kami sudah memerintahkan tidak ada aktivitas keagamaan yang dilarang atau sesat, karena warga resah Winardi kembali melakukan kegiatannya yang sempat mengaku Imam Mahdi,” kata Hasan.
Hasan menuturkan, dari pantauannya di kediaman Winardi, bangunan yang sebelumnya menyerupai Ka’bah telah diubah. Selain itu, kegiatan yang akan dilakukan Winardi bersama kelompoknya merupakan kegiatan terkait kelompok pertanian.
“Bilangnya hanya kelompok pertanian namun kami mengantisipasi untuk tidak terjadi hal yang tidak diinginkan sehingga memancing amarah warga,” pungkas Hasan.
Advertisement