Jangan Pesan Minuman Hangat di Pesawat, Ini Sebabnya

Alasan mengapa air mineral di pesawat masih dipertanyakan kehigienisannya, penting bagi pecinta kopi

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Apr 2021, 08:01 WIB
Botol Air Mineral / Sumber: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda merupakan penggemar kopi, dan minuman hangat lainnya yang melakukan perjalanan dengan pesawat, lebih baik hindari memesan kopi saat mengudara. Karena jika tidak, banyak alasan yang membuat Anda terkejut di balik pembuatannya.

Memang sih, peraturan-peraturan sebelum penerbangan yang terkadang membingungkan. Misalnya antrian panjang hingga penundaan penerbangan yang membuat Anda membutuhkan kopi. Namun, sebaiknya Anda tunggu pesawat mendarat untuk menikmati kopi yang dijamin tidak memiliki ‘rahasia yang kotor’.

Dimulai dari air yang menjadi bahan utama untuk membuat minuman, dilansir dari Better Homes and Gardens, air minum yang ada di dalam pesawat merupakan air yang juga digunakan untuk toilet. Tentu saja airnya banyak terkontaminasi dengan bakteri yang berbahaya seperti E.colli.

Terlebih, seorang pramugari yang menceritakan pengalamannya di akun TikTok miliknya,

@katkamalani

Just promise me you won’t 🤢 #flightattendantlife #travelhacks #traveler #cleaninghacks #influencers #foodhack

♬ original sound - Kat Kamalani

Kat memberikan bocoran bahwa penumpang pesawat tidak dianjurkan untuk meminum minuman yang tidak disediakan dalam botol atau kaleng. Berlaku juga untuk kopi dan minuman hangat lainnya karena dispenser yang digunakan jarang sekali dibersihkan kecuali dalam kondisi rusak. Air yang digunakan juga sama dengan air yang ada di kamar mandi sehingga jika diminum akan sangat menjijikkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Apa yang sebaiknya dilakukan?

Ilustrasi kabin pesawat (Pixabay)

Pesan Kat untuk Anda yang tidak bisa menahan keinginan untuk meminum kopi, sebaiknya pesan air panas yang dapat Anda gunakan untuk menghangatkan air kopi yang anda buat dengan air mineral yang tersedia dalam botol. Hal ini juga dapat diaplikasikan oleh ibu yang membawa bayi untuk menghangatkan susu.

Dilansir dari Reader’s Digest, sample dari EPA (Environmental Protection Agency) di Amerika Serikat selama 2004 tercatat sebanyak 158 pesawat setidaknya sebanyak 13 persen di antaranya terdeteksi bakteri E.colli. Pada tahun 2009, EPA memberikan standar bahwa kandungan air yang ada di dalam pesawat harus sesuai aturan yang ada dengan mengikuti aturan pabrik untuk membersihkan sistem air dan memeriksa kadar bakteri jahat tersebut setidaknya satu tahun sekali.

 


Aturan air bersih di pesawat

Ilustrasi pesawat terbang. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Namun, pengubahan aturan tersebut tidak membuahkan hasil karena hingga 2012, EPA menjalankan pemeriksaan kembali kepada pesawat komersil yang menyatakan 12 persen di antaranya masih terdekteksi bakteri, meskipun dikonfirmasi oleh NBC 5 bahwa kadar bakteri E.colli kurang darii 0.5 persen.

Pesawat tidak memiliki akses untuk air tanah ketika di udara sehingga solusinya adalah dengan mengantarkan air menggunakan truk untuk digunakan pada air keran sebelum penerbangan. Hal ini karena sebuah studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2015, Truk mengangkut sedikit mikroorganisme dibandingkan pesawat.

 


Studi lainnya

Ilustrasi pesawat terbang. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Studi yang sama juga menjelaskan bahwa semakin panjang waktu penerbangan semakinn banyak juga air yang akan terkontaminasi oleh bakteri. Dengan itu, menurut Brenda Wiles seorang ilmuwan yang diwawancarai NBC 5, memanaskan air saja tidak cukup untuk membunuh semua bakteri yang ada.

Untuk itu, sebaiknya Anda menahan diri untuk tidak mengkonsumsi minuman selain yang disediakan dalam kemasan.

 

Penulis:

Cindy Aulia SilniKaffah

Universitas Esa Unggul

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya