Liputan6.com, Ankara - Ibu Negara Turki, Emine Erdogan, turut menyaksikan acara Introducing Indonesia: A Hybrid Fashion Event. Ini adalah acara fashion pertama yang digelar di Turki sejak terjadinya COVID-19.
Hadir juga pada kesempatan itu istri Ketua Parlemen Turki, istri Menteri Luar Negeri Turki, istri Menteri Industri dan Teknologi Turki serta para pemilik perusahaan garmen, pemilik jaringan gerai fashion, wakil perusahaan inkubator fashion serta para blogger dan pengamat masalah fashion.
Baca Juga
Advertisement
Kegiatan berlangsung selama dua hari secara hybrid (offline dan online). Dalam kegiatan tersebut KBRI Ankara menghadirkan 7 brand yang sebagian besar membawa konsep etnis, siap pakai (ready to wear) sekaligus muslim friendly.
Ketujuh desainer tersebut adalah Elzatta, Wearing Klamby, Jawhara Syari, Tethuna, Medina Zein, dan dua brand yang baru naik daun yaitu Restu Pratiwi dan Hwan Eco Ethnic.
“Ini adalah fashion show pertama yang berlangsung di Turki sejak terjadinya pandemi. Ini juga kegiatan fashion pertama yang dihadiri Ibu Negara Emine Erdogan dalam setahun terakhir”, ungkap Ketua Panitia kegiatan, Dionissius Swasono, yang juga diplomat senior di KBRI Ankara.
Saksikan Video Berikut Ini:
Peran KBRI Ankara
Kegiatan fashion show pertama Indonesia di luar negeri sejak terjadinya pandemi ini diselenggarakan oleh KBRI Ankara bekerja sama dengan perusahaan inkubator dan agregator Markamarie.
“Banyak yang bertanya, bagaimana mungkin KBRI begitu berani menyelenggarakan acara sebesar ini dalam situasi pandemi. Kami sampaikan bahwa sejak awal pandemi kami tidak pernah berhenti bekerja. Kami percaya bahwa setiap krisis membawa peluang”, ujar Lalu Muhamad Iqbal, Duta Besar Indonesia untuk Turki, dalam sambutan pembukaannya.
“Melalui kegiatan ini kami ingin menangkap peluang untuk menjadi budaya asing pertama yang masuk ke pikiran orang Turki sejak terjadinya pandemi lebih dari setahun yang lalu. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi jembatan budaya yang akan semakin memperkuat hubungan Indonesia dan Turki”, imbuh Dubes Iqbal dalam sambutannya.
Kegiatan fashion yang diprakarsai KBRI Ankara ini berlangsung dengan protokol Kesehatan yang ketat. Di lokasi hanya hadir 30 penonton pada hari pertama dan 40 penonton pada hari kedua. Sementara sekitar 300 penonton menyaksikan langsung secara daring pada hari kedua. Hingga saat ini(9/4), kanal youtube KBRI Ankara (Indonesia in Ankara) yang menayangkan kegiatan tersebut sudah disaksikan hampir 4.000 orang.
Advertisement
Bertemu Pelaku Industri
Usai kegiatan, perusahaan inkubator #Markamarie dan para deainer melakukan pertemuan dengan beberapa perusahaan Turki yang memiki jaringan gerai pakaian jadi di Turki dan negara lain.
Pertemuan bisnis juga dilakukan dengan perusahaan pengelola modal (private equity management) untuk menjajaki pendirian warehouse serta platform penjualan produk fashion Indonesia di Turki.
Modest fashion di Turki berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir dengan nilai pasar sekitar USD30 milyar per-tahun. Hal ini menjadikan Turki sebagai negara dengan market busana Muslim terbesar di dunia, diikuti Persatuan Emirat Arab, dan Indonesia.
Turki juga dikenal merupakan penghubung (hub) terbesar industri busana Muslimah untuk kawasan Balkan, Asia Tengah, Timur Tengah dan Afrika Utara. Selain memperkenalkan kekayaaan budaya fashion Indonesia, kegiatan tersebut juga dimaksudkan sebagai pembuka jalan bagi lebih banyak industri kreatif Indonesia memasuki pasar Turki.