Liputan6.com, Jakarta - Melaksanakan ibadah selama Ramadan, tentu tak sedikit Muslim yang ingin meneladani kebiasaan Nabi Muhammad. Praktiknya bisa dalam berbagai hal, termasuk saat sahur dan berbuka puasa.
Dalam Ensiklopedia Pendidikan Islam suntingan Kamarul Azmi Jasmi yang dilansir Jumat (9/4/2021), dari segi bahasa, sahur adalah makan dan minum pada akhir malam.
Baca Juga
Advertisement
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Anas RA berkata Rasulullah bersabda, "Sahurlah kamu karena (makan) di waktu sahur itu mengandung keberkahan."
Soal menu sahur, Rasulullah disebutkan tidak pernah mengkhususkan makanan tertentu untuk dikonsumsi. Namun, HR. Abu Dawud no. 2.345 mencatat bahwa beliau bersabda, "Sebaik-baiknya makanan sahur seorang mukmin adalah kurma."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Teladan Berbuka Puasa
Untuk berbuka puasa, Rasulullah selalu menyantap beberapa kurma matang dan basah sebelum salat. Kalau tak ada kurma basah, Nabi Muhammad membatalkan puasa dengan kurma kering. Bila tak ada kurma kering, ia meminum beberapa teguk air, hal itu berdasarkan hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi.
Berdasarkan hadis tersebut, para ulama memandang kesunahan berbuka puasa dengan kurma terletak pada sifat manis yang terkandung di dalamnya. Menurut Nu.or.id, semisal ada makanan atau minuman yang lebih manis dari kurma, ulama menggunakan fahwal khithab, yakni kias yang tidak disebut dalam Alquran atau hadis.
Namun, jika makanan dan minuman itu setara manisnya dengan kurma, ulama menggunakan lahnul khithab, yakni kias yang tidak disebut dalam Alquran atau hadis yang disebut di nas. Hal itu diungkap Muhammad Ali as-Syaukani dalam kitab Nailul Authar fi Syarhi Muntaqal Akhbar.
Advertisement