DuckDuckGo Bakal Blokir Teknologi Pelacakan Iklan Terbaru Google

Meski Google baru menguji fitur pengganti untuk cookie pihak ketiga, DuckDuckGo dipastikan bakal merilis ekstensi yang dapat memblokir teknologi pelacakan iklan tersebut.

oleh Arief Rahman H diperbarui 12 Apr 2021, 11:30 WIB
Mesin pencari DuckDuckGo. (Foto: DuckDuckGo)

Liputan6.com, Jakarta - Google disebutkan sedang melakukan uji coba pengganti cookie pihak ketiga. Merespon hal itu, DuckDuckGo akan memblokir teknologi baru Google itu dengan ekstensi Chrome-nya.

Diketahui, Google saat ini dengan mengembangkan FloC (Federated Learning of Cohorts).

Adapun teknologi ini dirancang secara khusus menitikberatkan pada privasi untuk melacak pengguna, dan menayangkan iklan tertarget pada mereka.

Berpotensi melanggar privasi pengguna, sejumlah pihak seperti Electronic Frontier Foundation menolak keras tentang teknologi baru Google tersebut.

Dikutip dari The Verge, Senin (12/4/2021), DuckDuckGo setuju dengan kekhawatiran banyak pihak atas privasi pengguna soal teknologo FLoC milik Google tersebut.

Dalam unggahan di blog DuckDuckGo, perusahaan secara jelas mengatakan versi terbaru dari ekstensi Chrome buatan tim DuckDuckGo akan mencegah situs web melacak pengguna melalui identifikasi FLoC mereka.

 


Harus Dapat Persetujuan Google

Tentu saja, pembaruan ekstensi ini harus disetujui oleh Google sebelum tersedia untuk penggunanya.

Selain pembaruan ekstensi, DuckDuckGo mengatakan search engine buatannya tidak akan mengumpulkan ID FLoC dan menggunakannya untuk mengidentifikasi atau mengiklankan kepada pengguna.

 


Cara Kerja FLoC

Secara sederhana, cara kerja FLoC adalah mengurutkan pengguna ke dalam grup berdasarkan perilaku mereka.

Pengiklan kemudian dapat menargetkan kelompok tersebut, bukan individu. Pendukung privasi berpendapat bahwa, meskipun lebih baik daripada situasi cookie pihak ketiga, ID FLoC masih bisa berdampak buruk bagi konsumen.

Karena berisi informasi sensitif serta menyediakan titik data lain, bukan hal yang tidak mungkin pengiklan dapat mengidentifikasi pengguna secara individual.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya