Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Raflli mengatakan, pihaknya akan melibatkan pemuka agama untuk memberikan edukasi generasi milenial atau muda agar terhindar dari paham radikal terorisme.
"Pemuka agama merupakan guru, pencerah umat di lingkungan agama Bapak memimpin saat ini, keberagaman bangsa ini merupakan sebuah kekayaan ini patut kita syukuri dan wajib untuk dipelihara dari masa ke masa," kata Kepala BNPT Komjen Boy Rafli dikutip dari siaran persnya, Sabtu (10/4/2021).
Advertisement
Menurut dia, peran semua pihak dalam memberikan edukasi terutama menjauhi paham radikal terorisme kepada generasi milenial sangatlah penting.
Hal ini agar para generasi muda tak mudah terpedaya oleh ajaran atau doktrin yang disampaikan oleh mereka yang mengusung ideologi terorisme.
"Kecerendungan anak muda dengan karakteristik yang idealis, pemberani, ingin mencari jati diri, inilah yang bisa dimanfaatkan," ujar Boy.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lunturnya Nasionalisme
Sementara itu, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Muhammad Luthfi bin Yahya menilai lunturnya jiwa nasionalisme menjadi salah satu alasan maraknya radikalisme di kalangan milenial.
"Melunturnya nasionalisme dan berbagai sebab lainnya menjadi permasalahan sekarang ini, kalau tidak ditanggulangi bersama sulit," ucap Habib Luthfi.
Namun, dia menekankan bahwa tantangan tersebut bukanlah tugas BNPT semata.
Dia menyampaikan kepedulian seluruh lapisan masyarakat sangat diperlukan dalam membangun kualitas generasi muda. Sehingga, ideologi yang bertentangan dengan konsesnsus bangsa tidak mudah tersusup.
"Ayo kita menambah kepedulian kita bersama terhadap regenerasi penerus yang akan menjadi pembangun bangsa ini, pembangun Republik ini,"kata Habib Luthfi.
Advertisement