Liputan6.com, Jakarta - Berbuka puasa dengan kurma merupakan sunah Nabi Muhammad. Kebiasaan tersebut dicatat dalam beberapa hadits, yang paling populer adalah hadits riwayat At-Tirmidzi, “Apabila kamu ingin berbuka, berbukalah dengan kurma. Jika tidak ada, minumlah air putih karena ia suci.”
Bukan tanpa alasan Rasulullah menyantap kurma ketika berbuka puasa. Kurma mengandung semua nutrisi dan energi yang diperlukan tubuh saat kita berpuasa Ramadan. Banyak studi menunjukkan, makan kurma ketika perut kosong memberi banyak manfaat kesehatan.
Advertisement
Mengutip laman Egypt Today, kurma kaya akan potassium yang berkontribusi pada peredaran dan kadar gula darah. Kurma juga mengangdung kalsium yang membantu meningkatkan kesehatan tulang dan mengurangi risiko fraktur tulang.
Jika dikonsumsi dalam jumlah ganjil, semisal tiga hingga tujuh butir, kurma akan memberi energi serta dampak positif pada tubuh.
Simak Juga Video Berikut Ini
Kaya Antioksidan
Selain kandungan vitamin dan mineralnya, kurma kaya akan antioksidan pelindung kesehatan. Sebuah makalah ilmiah yang diterbitkan dalam Journal of Pharmacy & BioAllied Sciences menyatakan bahwa kurma adalah sumber antioksidan alami yang baik, yang dapat digunakan untuk mengelola penyakit terkait stres oksidatif.
Stres oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas yang merusak sel dan kemampuan tubuh untuk melawan efek berbahaya mereka.
Ini adalah pelopor penuaan dan kerusakan sel yang dapat menyebabkan penyakit. Kurma juga mengandung senyawa antiinflamasi dan antimikroba, yang berarti kurma juga berperan dalam memerangi penyakit menular.
Penelitian lain menunjukkan bahwa kurma mengandung banyak antioksidan, termasuk karotenoid, polifenol (misalnya asam fenolat, isoflavon, lignan, dan flavonoid), tanin, dan sterol. Mereka juga memiliki sifat anti jamur.
Advertisement