Didi Chuxing Siap IPO di Amerika Serikat

Dipimpin oleh Goldman Sachs dan Morgan Stanley, Didi Chuxing disebut memiliki valuasi USD 62 miliar menurut data PitchBook Agustus tahun lalu.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 11 Apr 2021, 06:00 WIB
Aplikasi Didi Chuxing. Dok: Didi Chuxing

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan ride-hailing atau penyedia transportasi layanan online asal China, Didi Chuxing siap mengumpulkan USD 1,5 miliar untuk pembiayaan utang menjelang IPO di Amerika Serikat (AS).

Seperti dilansir CNBC, Sabtu (10/4/2021), perusahaan yang didukung Softbank berencana untuk mengajukan pencatatan perdana saham secara rahasia akhir bulan ini. Kabarnya perusahaan akan melakukan pencatatan pada Juli.

Dipimpin oleh Goldman Sachs dan Morgan Stanley, Didi Chuxing disebut memiliki valuasi USD 62 miliar menurut data PitchBook Agustus tahun lalu.

Tak hanya itu, laporan yang disampaikan juga menyebut, perusahaan bisa mendapa5kan dana hingga USD 100 miliar saat melakukan debut di Wall Street.

Meski demikian, perusahaan enggan memberikan komentar terkait hal ini.Hadirnya Didi di bursa saham bisa menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar tahun ini dan salah satu IPO China terbesar di AS sejak Alibaba terdaftar di Bursa Efek New York pada 2014.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Beroperasi di China dan Luar Negeri

Sebagai catatan, IPO Grup Ant yang menjadi perusahaan terbesar dalam sejarah, harus ditarik oleh regulator hanya beberapa hari sebelum dijadwalkan untuk memulai perdagangan di Shanghai dan Hong Kong.

Penangguhan IPO dilakukan tak lama setelah Jack Ma , pendiri Alibaba, yang memiliki sepertiga dari Ant Group, membuat beberapa komentar kritis terhadap regulator keuangan China.

Ant Group juga merupakan investor awal DidiMei lalu, presiden Didi Jean Liu mengatakan kepada CNBC bisnis tumpangan inti perusahaan memberikan keuntungan, dan telah meningkat setelah virus Covid-19 melanda China.

Meski demikian, Liu tidak memberikan angka spesifik atau mengatakan profitabilitas.Didi telah masuk dalam daftar 50 CNBC Disruptor selama tiga tahun berturut-turut, terakhir menduduki peringkat ke-30 dalam daftar tahun lalu.

Berkantor pusat di Beijing, perusahaan ini beroperasi di China dan delapan pasar luar negeri, termasuk Australia dan Jepang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya