Liputan6.com, Jakarta - Salon kecantikan jadi salah satu destinasi idaman para wanita, termasuk wanita muslimah. Biasanya bisa mengunjungi salon seminggu atau dua minggu sekali. Tapi perkara pandemi COVID-19 yang mengharuskan social distancing, menikmati pijatan serta perawatan kecantikan termasuk rambut, jadi tertunda.
Meski masih dihantui COVID-19 tapi kegiatan ke salon berangsur pulih. Banyak yang menjalankan protokol kesehatan yang ketat agar dapat melayani pelanggan, termasuk salon muslimah. Rasa aman dan nyaman, termasuk dua poin penting yang jadi pertimbangan pelanggan dalam memilih salon kecantikan.
Hal ini juga jadi prioritas utama Moz5 Salon Muslimah untuk merebut hati pelanggan setianya selama belasan tahun. Meski pandemi masih melanda, mereka justru baru membuka satu cabang baru, yaitu di Garut, Jawa Barat, pada akhir Maret lalu. Lalu, bagaimana sebenarnya kondisi Moz5 setelah setahun pandemi melanda Indonesia?
Baca Juga
Advertisement
"Alhamdulillah sekarang sudah mulai kembali ke kondisi normal walaupun belum bisa seramai waktu sebelum pandemi, masih sekitar 70 persen. Tapi omzet kita sudah mencapai hampir 90 persen seperti kondisi normal dulu," ungkap Yulia Astuti selaku founder dan CEO Moz5 lewat pesan elektronik pada Liputan6.com, 9 April 2021.
"Kita juga tetap menjaga protokol kesehatan dan membatasi pengunjung. Mereka bisa datang langsung, tapi kita sarankan buat reservasi dulu lewat WA atau aplikasi supaya tidak terlalu lama menunggu atau antre di salon, jadi tidak terlalu ramai yang menunggu," lanjutnya.
Untuk jam buka, mulai dari pukul 9 pagi sampai pukul 7 malam dan sudah kembali menyediakan beragam layanan perawatan kecantikan. Dalam menerapkan protokol kesehatan, Yulia menambahkan, Moz5 menyediakan fasilitas hand sanitizer dan cairan disinfektan. Pengunjung juga harus memakai masker, sedangkan para karyawan juga harus mengenakan face shield dan masker.
Semua yang berada di dalam salon juga harus menjaga jarak. Untuk meyakinkan pengunjung atau pelanggan kalau mereka tak perlu ragu datang ke salon, Moz5 melalukan promosi melalui media sosial.
"Kita bikin video bagaimana penerapan protokol kesehatan di tempat kita, supaya banyak orang tahu dan bisa melihat situasi di salon kita. Kalau memang masih takut ke salon, kita ada layanan Mozbile, yaitu perawatan di rumah," kata Yulia.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Sempat Tutup 4 Bulan
Dengan pengunjung yang makin bertambah dan sejumlah usaha yang dilakukan pemerintah seperti vaksinasi Covid-19, Yulia berharap situasinya akan makin membaik. "Harapannya, semoga situasi segera membaik, Sekarang kita baru saja buka cabang di Garut, terus sudah ada rencana untuk buka satu tempat lagi di Jawa Barat juga. Kita juga ada beberapa permintaan buat franchise," ujar Yulia.
"Setelah lama menunggu dan mengamati situasi di tahun lalu, sekarang saatnya untuk mulai bergerak kembali dan mudah-mudahan keadaannya akan lebih baik lagi," tutupnya.
Tak hanya salon yang sudah punya cabang di beberapa kota seperti Moz5, salon kecil dan salon rumahan juga mulai menggeliat. Misalnya saja Melly Salon di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Salon muslimah yang menyediakan layanan perawatan khusus rambut ini sempat tutup selama empat bulan di saat awal pandemi.
"Waktu awal pandemi ya terpaksa tutup dulu karena sepi banget, waktu itu kan masih PSBB, masih banyak yang belum berani keluar rumah. Karena salonnya di rumah, ya sementara saya ganti usaha dulu, jualan makanan dan minuman di rumah," tutur Melly, sang pemilik pada Liputan6.com, Jumat, 9 April 2021.
Setelah sekitar empat bulan, Melly mencoba membuka kembali salon miliknya. Pelanggannya sudah mulai ada yang datang tapi masih sangat sedikit. Sebelum pandemi, ia bisa menerima sekitar 15 pelanggan dalam sehari, tapi saat buka kembali di masa pandemi, sehari hanya ada dua sampai tiga pelanggan dalam sehari.
"Dulu ada yang bantuin saya, bisa sampai dua orang, tapi sekarang sudah nggak lagi, ya cuma saya sendiri aja. Sambil buka salon, saya juga masih jualan makanan karena situasinya masih agak sepi. Kadang sempat ramai juga tapi itu nggak tentu," kata Melly.
Advertisement
Tetap Optimis
Untuk protokol kesehatan, Melly meminta para pelanggannya untuk memakai masker. Ia juga mengenakan masker selama melayani pengunjung serta menyediakan hand sanitizer dan cairan disinfektan. Untuk mereka yang mau datang ke Melly salon, bisa datang langsung, atau menanyakan lebih dulu lewat telepon atau WA.
Salon rumahan ini buka setiap hari dari pukul 9 pagi sampai pukul 8 malam. Meski pengunjung salonnya belum kembali normal seperti sebelum pandemi, Melly tetap optimis dengan usahanya dan belum berencana untuk mengganti usaha.
"Sekarang kan sudah ada vaksinasi juga, mudah-mudahan makin banyak orang yang nggak takut lagi datang ke salon. Sebenarnya sudah banyak yang mau datang dan telepon saya, tapi kebanyakan masih takut, masih belum berani ke salon. Padahal mereka mau banget, karena rambut wanita itu biasanya kalau tiga bulan nggak dipotong bisa keras atau kaku," kata Melly.
Salah seorang pelanggan Melly Salon, Eza juga mengaku sudah lama ingin memotong rambutnya di salon, tapi baru bisa terwujud setelah setahun pandemi. Setelah lama tidak dipotong, rambut Eza terasa agak kaku sehingga proses pengerjaan rambutnya agak lama.
"Pas beberapa bulan pandemi dan PSBB Ketat sudah selesai, saya memang sudah niat mau potong rambut karena sudah sekitar lima bulan nggak dipotong. Kebetulan Melly Salon juga udah buka, tapi saya masih ragu terus untuk datang dan jadi lama tertunda," jelas Eza pada Liputan6.com, Jumat, 9 April 2021.
Aman dan Nyaman
Eza akhirnya memberanikan diri datang ke salon setelah mendengar cerita teman-temannya dan sepupunya yang juga pelanggan salon muslimah tersebut. "Jadi pas setahun pandemi, saya akhirnya ke salon juga. Setelah memastikan salon menjalankan protokol kesehatan, saya jadi yakin untuk datang. Setelah ini kayaknya saya bakalan rutin ke salon lagi, ya mudah-mudahan semuanya lancar dan tetap sehat," harapnya.
Pendapat hampir senada juga diutarakan Amanda yang juga pelanggan salon muslimah. Bedanya, ia tak butuh waktu setahun untuk kembali ke salon. Setelah mendengar pengalaman teman-temannya, ia mulai yakin untuk datang ke salon muslimah langganannya di kawasan Benhil, Jakarta Pusat, setelah beberapa bulan tidak berani datang.
"Dari dulu saya memang lebih pilih salon muslimah, karena semua karyawan dan pengunjung salonnya wanita, apalagi sejak saya pakai hijab. Tapi saya sempat lama nggak ke salon, karena kebetulan salon langganan saya sempat tutup pas awal pandemi," ungkap Amanda pada Liputan6.com, 8 April 2021.
Meski begitu, waktu salon langganannya mulai buka lagi, Amanda masih belum berani datang. Baru di bulan Oktober lalu, ibu tiga anak ini berani datang ke salon untuk memotong rambutnya.
"Setelah tahu dari pengalaman teman, tanya langsung juga ke orang salonnya seperti soal protokol kesehatan, baru saya mulai yakin dan berani datang lagi ke salon. Saya sudah merasa aman dan nyaman juga. Ini sudah tiga kali saya ke salon, dua kali buat motong rambut dan sekali lagi buat warnain rambut. Sampai sekarang lancar-lancar aja sih dan mudah-mudahan seterusnya begitu sampai situasi normal lagi," pungkasnya.
Advertisement