Liputan6.com, Surabaya- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut berbelasungkawa atas korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang berpusat di barat daya Kabupaten Malang pada Sabtu (10/4/2021) siang. Ucapan duka cita Gubernur Khofifah itu mewakili nama pribadi ddan Pemprov Jatim.
Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Malang, dengan magnitudo 6,7 yang kemudian diperbarui BMKG menjadi magnitudo 6,1 dan berpusat di wilayah Kabupaten Malang, Sabtu, pukul 14.00 WIB, pada jarak 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 kilometer.
"Kepada keluarga korban, kami juga mendoakan agar selalu diberi kesabaran dan kekuatan dengan adanya ujian bencana ini," ujar Gubenur Khofifah, seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (11/4/2021).
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur hingga pukul 22.00 WIB, sebanyak delapan orang meninggal dunia akibat gempa bumi, masing-masing lima orang di Lumajang dan tiga orang lainnya tinggal di Kabupaten Malang.
Untuk data korban jiwa di Lumajang, dua korban meninggal dunia adalah pasangan suami istri, Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari, yang tertimpa batu besar saat melewati jalur Piket Nol.
Sedangkan, korban yang tertimpa reruntuhan bangunan yakni Saden warga Dusun Tawon Songo, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, kemudian Juwanto dan Nasar warga Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari.
Berikutnya, data korban jiwa warga Kabupaten Malang semuanya berada di Kecamatan Ampelgading, masing-masing bernama Imam asal Desa Sidorenggo, Munadi (Desa Wirotaman), dan Misni (Desa Tamanasri).
Ketiga korban jiwa meninggal dunia setelah tertimpa material rumah.
Selain Gubernur Khofifah, rapat koordinasi itu juga dihadiri Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.