Liputan6.com, Garut - Menjelang datangnya bulan suci Ramadan, Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat memastikan ketersediaan sembilan bahan pokok (Sembako) dalam kondisi aman.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana, mengatakan, dalam inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan di empat pasar besar di Garut, ketersediaan Sembako cukup memadai.
“Di Pasar Wanaraja, Kadungora, Limbangan dan Leles, bahan pokok penting tersedia, yang lebih menggembirakan cabe merah yang semula Rp120 ribu sudah turun ke Rp80 ribu dan Rp60 ribu,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Advertisement
Tidak hanya sembako, untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang akan melaksanakan ibadah puasa ramadan, lembaganya memastikan ketersediaan LPG 3 kilogram secara optimal. ”Kita sudah mengajukan tambahan ke Pertamina,” ujarnya.
Untuk menghindari kenaikan harga yang signifikan, Nia mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying atau pembelian sejumlah komoditas sembako dalam jumlah yang cukup signifikan.
“Yang wajar sajalah karena ketersediaan ada, sebab kalau terjadi seperti itu (panic buying) nanti persediaan barang di pasar menjadi kurang harga akan menjadi naik,” dia mengingatkan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Perputaran Ekonomi
Hal senada disampaikan Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Garut, Yudi Hernawan. Menurutnya, sebelum datangnya momen Ramadan, DKP sejak bulan lalu terus mengecek ketersediaan sejumlah komoditas bahan pokok, termasuk soal harga sembako.
“Jadi memang kewajiban kami mengambil langkah antisipatif memastikan ketersediaan stabilitas harga bahan pokok, terutama dalam kondisi sekarang daya belinya masih belum pulih akibat Covid-19,” papar dia.
Dengan upaya itu, lembaganya berharap agar pergerakan inflasi yang kerap melambung setelah Ramadan, bisa terkoreksi di angka 2-4 persen.
“Kita sudah memasuki masa pemulihan kondisi ekonomi karena Covid itu, diharapkan putaran ekonomi masyarakat Garut jadi bisa lebih baik ke depan,” ujarnya.
Nurdin (50) seorang pedagang sayuran di Pasar Induk Ciawitali Garut mengaku, tidak terlalu pusing menyiapkan sejumlah ketersediaan bahan pokok. Menurutnya, harga dan ketersediaan sembako, termasuk sayuran pada ramadan tahun ini terbilang stabil.
“Kami tidak menyetok barang, biasa saja sebab memang barang juga banyak termasuk pembelinya belum optimal karena Corona (Covid-19),” kata dia.
Advertisement