Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Mayjen TNI (purn) Achmad Tanribali Lamo mengatakan, selama menjabat pada 2018 pengelolaan TMII tidak pernah dibantu oleh Yayasan Harapan Kita (YHK). Kecuali, pihak TMII menerima anggaran jika ada acara yang diselenggarakan oleh TMII.
"Terkait TMII dibantu YHK, selama 3 tahun di sini 2018 dan 2019 tidak pernah mendapatkan bantuan dari YHK satu sen pun kecuali kegiatan bersama, dilaksanakan YHK memberikan uangnya kepada TMII untuk pelaksanaan," ungkap Tanribali dalam akun YouTube CendanaTv, Minggu (11/4/2021).
Advertisement
Walaupun demikian dia mengakui bahwa selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia, TMII menerima bantuan dari Yayasan. Hal tersebut kata dia berdasarkan Keputusan Presiden nomor 51/1977 yaitu menjadi tanggung jawab YHK sebagai pemberi bantuan.
"Jadi kita dibantu YHK sejak April 2020-Maret 2021 yang besarannya lebih banyak untuk kebutuhan gaji, besarannya Rp 41 Miliar, kegiatan-kegiatan ini yang terbesar Oktober sebesar Rp 5,7 miliar, November sebesar Rp 5,2 miliar, berikutnya 2-3 miliar karena hanya menutup gaji (pegawai TMII)," beber Tanribali.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
YHK Suntik Dana Saat Pengunjung TMII Berkurang
Sementara itu, biaya operasional, lanjut Tanribali, YHK juga andil memberi sumbangsih. Sebab saat pandemi pengunjung di TMII pun berkurang. Dia juga menjelaskan saat ini pegawai TMII berjumlah sekitar 700 orang.
"Jadi mereka kita potong gaji sampai 5-15 persen, yang tidak dipotong mengurus kebersihan, keamanan, satwa di TMII konservasi unggas, ikan, satwa serangga. Karyawan setelah Covid 773 terdiri pegawai tetap, harian lepas, PKWT, honorer, 894 sudah (menjadi) lepas beberapa orang pensiun, 773 orang," tandas dia.
Penulis: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement