Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia sebanyak 26,82 juta jiwa (9,92 persen).
Jumlah tersebut ditaksir akan meningkat seiring peningkatan kualitas hidup masyarakat yang tercermin dari peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia.
Advertisement
Batasan usia lansia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ada empat tahapan usia, yaitu usia pertengahan (middle age) dari 45-59 tahun, lanjut usia berumur 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) berumur 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) berusia 90 ke atas.
Menurut dokter ahli gizi di RS Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta, Lany Dewi Wijono, seorang lansia dikatakan sehat jasmani dan rohani jika mampu berkomunikasi dengan baik, mampu merawat diri sendiri, aktif bergerak dan mampu berinteraksi dengan orang lain secara mandiri.
“Untuk menjaga kondisi kesehatan, para lansia dapat mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup, rajin berolahraga dan tetap aktif bersosialisasi dengan lingkungan baik luring atau daring,” kata Lany mengutip keterangan pers Kalbe, Senin (12/4/2021).
Dalam rilis yang sama, motivator profesional Kalbe, Rum Martini menjelaskan bahwa Kunci hidup para lansia adalah sehat dan bahagia. Pahami diri sendiri sebagai manusia utuh baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual.
“Rajin berolahraga, mengurangi pikiran negatif, selalu berinteraksi dengan orang lain, dan selalu bersyukur menjadi kunci hidup senior agar sehat dan bahagia,” Rum menambahkan.
Simak Video Berikut Ini
Vaksinasi Lansia
Di masa pandemi COVID-19 ini, pemerintah berupaya menjaga kesehatan lansia dengan menggalakan vaksinasi. Namun, banyak lansia yang takut divaksinasi akibat berita bohong yang beredar.
Padahal, menurut Ketua Komnas PP KIPI (Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Hinky Hindra Irawan Satari vaksinasi untuk lansia terbukti aman. Pasalnya, sebagai seorang lansia Hinky juga sudah mendapatkan vaksinasi dan ia tetap sehat.
"Alhamdulillah sehat, saya sudah dua kali divaksinasi jadi jangan ragu-ragu," kata profesor di bidang kedokteran anak yang saat ini berumur 66 tahun tersebut mengutip rilis Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ditulis Senin (12/4/2021).
Menurutnya, meski memiliki komorbid atau penyakit penyerta, lansia tetap bisa divaksinasi. Karena tentu, divaksinasi lebih baik daripada tidak, lanjutnya.
"Jika ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) mudah-mudahan sifatnya ringan dan dapat ditoleransi, tapi manfaat vaksinasi jauh lebih besar maka sama-sama kita divaksinasi," tutupnya.
Advertisement