Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengeksekusi seorang pejabat pemerintahnya setelah departemen yang ia pimpin dianggap mengalami kegagalan dalam melaksanakan tugas.
Pejabat di Kementerian Pendidikan berpangkat tinggi yang tidak disebutkan namanya itu dilaporkan dijatuhi hukuman mati menyusul masalah penyelidikan yang gagal membuat kemajuan yang memuaskan, demikian dikutip dari laman Mirror.co.uk, Senin (12/4/2021).
Advertisement
Menurut laporan, anggota komisi yang terdiri dari sejumlah profesor mengeluh kepada pejabat itu tentang penerapan Undang-Undang Pendidikan Jarak Jauh. Menurut mereka, program itu mustahil terlaksana jika sejumlah perangkat dan sarana pendukung belum siap.
Setelah Kim Jong-un melakukan eksekusi, komisi baru telah "diatur kembali" di bawah Ri Guk-chol, presiden Universitas Kim Il-sung.
Di antara langkah-langkah baru, "mereka berencana untuk melakukan panggilan konferensi video secara teratur dalam proses belajar mengajar."
Saksikan Video Berikut Ini:
Aksi Brutal Kim Jong-un
Eksekusi datang dalam antrean panjang yang dilakukan oleh Kim Jong-un.
Tahun lalu Kim dilaporkan mengeksekusi seorang jenderal dengan dijadikan santapan piranha ganas pemakan daging.
Sementara lima asistennta dikatakan telah dibunuh oleh regu tembak setelah pertemuan puncak 2019 dengan Donald Trump yang gagal menghasilkan kesepakatan.
Awal pekan ini, Kim diklaim telah membangun 'sekolah nuklir', yang sepenuhnya berfokus pada pembuatan dan persenjataan rudal.
Advertisement