Liputan6.com, Jakarta - Bermula dari aktivitasnya mengklarifikasi informasi-informasi miring yang masuk ke grup WhatsApp keluarga, dr. RA Adaninggar SpPD atau yang akrab dipanggil dr. Ning memulai perjalanannya menjadi seorang edukator hoaks Covid-19.
dr. Ning, panggilan akrab wanita kelahiran Surabaya ini menceritakan, awalnya dia tidak pernah berpikir hingga sejauh ini. Tapi, memang ada hasrat dalam dirinya untuk meluruskan informasi-informasi tidak benar terkait Covid-19. “Seperti ada panggilan jiwa,” ujarnya.
Advertisement
Setelah mencoba-coba melakukan edukasi lewat sosial media dan mendapatkan respons baik, dia akhirnya memantapkan diri untuk menjadi edukator hoaks Covid-19 di Instagram. dr. Ning juga rutin mengundang guru, senior, bahkan dokter lain yang punya spesialis di bidangnya masing-masing untuk menjadi pembicara di live instagramnya.
Awalnya, dr. Ning melakukan edukasi itu secara independen. Lama-kelamaan dia mengenal beberapa teman yang juga mengedukasi lewat sosial media, dari berbagai macam profesi dan latar belakang yang berbeda. Saat ini dr. Ning juga bergabung dalam sebuah kelompok bernama Pandemic Talk di Instagram yang berisi informasi dan data tentang Covid-19.
Konten yang disajikan dr. Ning di akun Instagram pribadinya ternyata berasal dari tangannya sendiri. Berawal dari desain simpel di power point, screenshot jurnal, dan unggahan dengan caption yang panjang, sekarang kontennya menjadi cantik berkat ketekunan dr. Ning yang otodidak belajar aplikasi untuk menyajikan konten edukasinya lebih baik lagi.
Saksikan Video di Bawah Ini
Sempat Mundur, dr. Ning Bangkit Lagi
Dalam aktivitasnya sebagai seorang edukator, dr. Ning, tak selamanya merasa nyaman. Dia juga pernah punya pengalaman yang berkesan dan membuat dia sempat mundur dari Instagram.
Hal itu disebabkan oleh kesan pertamanya menjadi seorang edukator di sosial media dan mendapatkan bully-an karena tidak semua orang pro dengan materi edukasi tentang Covid-19 yang diberikan.
“Saya termasuk hoaks check yang sering kena Ad hominem hingga bully-an karena memberikan edukasi tentang Covid-19 ini. Awalnya kaget dan sempat drop sampai mundur dari Instagram. Tetapi akhirnya balik, karena ‘kenapa harus takut?’ Kan ada fasilitas blokir dan hapus juga dari Instagram,” kata dokter spesialis penyakit dalam, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) pada sambungan telepon WhatsApp Minggu (11/04/21).
Advertisement
Merasa Dihargai
Dari ketekunannya menjadi seorang edukator, dr. Ning pun didaulat untuk mendapat Anugerah Perempuan Hebat Indonesia 2021 dari Liputan6.com.
Ini merupakan penghargaan rutin yang dipersembahkan Liputan6.com untuk perempuan yang berdedikasi dalam menjalankan profesi serta memberikan kontribusi yang luar biasa bagi sesama.
“Pertama kali dikabari saya tidak menyangka, merasa tidak punya prestasi apa-apa. Seneng banget usaha saya selama ini ada yang menghargai, padahal saya tidak pernah berharap apa-apa hanya mau memberikan informasi aja,” ujarnya.
(MG/ Retno Dwi Marcelina)
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement