Sayuran Hijau Hingga Salmon, Makanan Ini Dapat Turunkan Risiko Depresi

Tidak hanya yang tahu bahwa makanan dan depresi memiliki korelasi yang erat.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi depresi. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Makanan dan depresi memiliki korelasi. Meski tidak ada makanan khusus yang dapat mencegah atau mengobati depresi, tetapi kandungan nutrisi tertentu dapat membantu menurunkan risiko depresi. 

Makanan dengan karbohidrat sederhana dan gula tambahan cenderung membuat orang yang mengonsumsinya memiliki risiko depresi yang lebih besar. Kecenderungan risiko depresi tinggi juga berkaitan dengan makan makanan cepat saji, minuman manis, dan kue kering, bahkan alkohol.

Berikut beberapa makanan yang dapat membantu menurunkan kemungkinan depresi, seperti yang dilansir dari OnHealth. Namun, perlu diperhatikan kalau makanan tidak bisa menggantikan obat.

1. Sayuran Hijau

Sayuran hijau menjadi salah satu makanan untuk mengelola depresi karena mengandung folat atau disebut juga vitamin B9. Kekurangan folat dapat memicu kecemasan, kebingungan, insomnia, dan depresi. Selain sayuran berdaun gelap seperti bayam dan kangkung, folat dapat ditemukan dalam asparagus, kacang-kacangan, biji-bijian, jus buah dan buah terutama jeruk. 

2. Wortel

Antioksidan kuat dalam wortel, beta-karoten tidak hanya membuat warna wortel menjadi oranye tetapi juga menjadi pencegah depresi. Studi menunjukkan bahwa orang dengan tingkat antioksidan karotenoid yang lebih tinggi cenderung tidak mengalami gejala depresi.

3. Kerang dan remis

Orang yang mendapatkan asupan vitamin B12 dari makanan ditemukan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami depresi. Beruntung vitamin B12 dapat ditemukan dalam makanan hewani seperti kerang dan remis, ikan, ataupun daging sapi tanpa lemak, dan domba. Namun, makanan hewani ini harus segar dan dimasak dengan tepat untuk menghindari penyakit yang berhubungan dengan makanan.

Simak Juga Video Berikut


4. Susu

Ilustrasi susu. Sumber foto: unsplash.com/Jagoda Kondratiuk.

Meski sumber vitamin D terbaik adalah matahari, tetapi beberapa makanan seperti ikan berlemak, kuning telur, dan jus atau susu yang difortifikasi atau ditambahkan vitamin D dapat membantu. Vitamin D mampu meningkatkan jumlah monoamina, sejenis neurotransmitter di otak yang dapat memengaruhi suasana hati. Kadar vitamin D yang rendah dapat membuat seseorang jadi merasa tertekan.

5. Kopi

Kopi sering dijadikan amunisi untuk meningkatkan energi dan memperbaiki suasana hati hingga menurunkan depresi. Salah satu faktornya adalah kandungan antioksidan dalam kopi. Namun, kafein pada kopi belum tentu bisa bermanfaat baik bagi semua orang. Jika seseorang mengalami depresi pascapersalinan, gangguan panik, insomnia, mulas, jantung berdebar, atau sakit kepala, kafein dapat memperburuk kondisi ini.

6. Kalkun

Makanan dengan triptofan tinggi, termasuk kalkun jadi salah satu makanan untuk mencegah depresi. Pasalnya, triptofan berperan dalam sintesis serotonin di otak. Serotonin dipercaya dapat mempengaruhi suasana hati kita. Selain kalkun, triptofan juga terkandung pada ayam, tuna, kedelai, pisang, plum kering, gandum, roti, kacang tanah, susu, keju, bahkan cokelat.

7. Salmon

Ikan salmon, herring, dan tuna mengandung asam lemak omega 3 yang tinggi. Omega 3 berperan penting dalam dalam fungsi kognitif dan perilaku. Konsumsi makanan yang mengandung omega-3 dalam jumlah sedang cocok untuk meringankan depresi karena membantu mengurangi risiko suasana hati yang tertekan. Salmon juga mengurangi peradangan dan risiko penyakit jantung secara keseluruhan.

 

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi


Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya