Liputan6.com, Jakarta - Alat deteksi Covid-19 buatan dalam negeri GeNose mulai digunakan di Bandara Ngurah Rai Bali. Bandara Ngurah Rai mulai menerapkan GeNose sebagai salah satu alat penyaringan (skrining) selain PCR dan Rapid Antigen mulai 9 April 2021.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, adanya layanan GeNose diharapkan kunjungan wisatawan ke Bali meningkat. Berdasarkan laporan yang didapat pada Januari, kunjungan wisatawan ke Bali ada di angka sekitar 2.000-2.500.
Baca Juga
Advertisement
"Per hari ini kita bisa mendapatkan angka kunjungan wisatawan nusantara ke Bali untuk kedatangan penumpang domestik antara 5.000-7500. Bahkan waktu libur Paskah mencapai angka 8.000-9.000," terangnya dalam Weekly Press Briefing yang digelar virtual, Senin (12/4/2021).
Sandiaga Uno menambahkan, dengan adanya layanan GeNose diharapkan bisa meningkatkan rasa percaya diri dari wisatawan dalam bepergian. Penumpang hanya harus membayar Rp40 ribu untuk menggunakan layanan pemeriksaan GeNose C-19 di Bandara Ngurah Rai.
Selain waktunya lebih singkat dan lebih terjangkau dibanding biaya swab atau antigen, satu hal lagi yang membuat Sandiaga Uno bangga adalah alat GeNose adalah buatan dalam negeri. Alat tersebut merupakan buatan para ahli di Universitas Gadjah Mada (UGM).
"GeNose ini membanggakan karena merupakan karya anak bangsa dan sudah disetujui oleh Kementerian Riset dan Teknologi dan Kementerian Perhubungan. Kita berharap kehadiran GeNose akan meningkatkan testing, tracing, dan treatment dan kepercayaan masyarakat untuk mobilitas," tutur pria yang akrab disapa Sandi ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
GeNose di Destinasi Wisata
Selain di Bali, pengetesan dengan GeNose juga sudah diterapkan di beberapa bandara lain. Beberapa bandara juga akan menyediakan fasilitas GeNose, termasuk Soekarno-Hatta di Tangerang.
"Di Bandara Soekarno-Hatta, kalau tidak ada perubahan akan menyediakan fasilitas tes GeNose di bulan Mei nanti, belum ada tanggal pastinya, kita akan lihat perkembangannya karena traffic di sana kan sangat padat," ungkap Sandi.
Tak hanya di bandara, alat pengetesan ini rencananya juga akan diterapkan di berbagai destinasi wisata. Menurut Sandiaga Uno, bahkan pengetesan tidak akan terhenti pada destinasi wisata prioritas saja, namun juga termasuk desa-desa wisata yang menjadi program unggulan, untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
"Ini adalah satu usahaa untuk terus menekan angka penularan Covid-19 yaitu dengan meningkatkan dan memperluas testing, terutama kawasan pariwisata. Kami berharap ini bisa menebar semangat untuk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, membuka peluang usaha dan lapangan kerja," pungkasnya.
Advertisement