Miliki Banyak Startup, Jokowi Yakin Bawa Keuntungan untuk PDB Nasional

Jokowi yakin dengan jumlah startup Indonesia yang mencapai 2.193, tentu berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 12 Apr 2021, 20:33 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan jajaran terkait untuk segera melakukan penanganan bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 5 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi yakin dengan jumlah startup Indonesia yang mencapai 2.193, tentu berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, terlebih bagi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional.

Hal ini disampaikan Jokowi saat pembukaan Hannover Messe 2021 secara virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (12/4/2021).

"Ke depan, industri ini akan berkontribusi pada PDB Indonesia sekitar 133 miliar USD di 2025. Didukung 185 juta penduduk yang memiliki akses internet, terbesar keempat di dunia," kata dia.

Jokowi pun membeberkan bahwa Indonesia kini mempunyai lima unicorn dan satu decaron. Diyakini membawa Indonesia sebagai negara yang ekonominya kuat.

"Kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia Top 10 Economy Global di tahun 2030," ungkap dia.

Untuk itu, dia mengajak Jerman untuk bermitra bersama mewujudkan transformasi digital di Indonesia. Jokowi menyebut bahwa Indonesia telah menyiapkan roadmap atau peta jalan implementasi industri 4.0, yang salah satunya dengan penguatan sumber daya manusia (SDM).

"Saya yakin, Jerman dapat mendukung penguatan SDM Indonesia melalui pengembangan pendidikan vokasi, penguatan riset, dan penguatan universitas berbasis teknologi," kata Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penyiapan SDM

Jokowi menuturkan, penyiapan SDM menjadi tantangan sendiri mengingat Indonesia akan memasuki era bonus demografi pada 2030 yang membuat jumlah penduduk usia produktif tumbuh dua kali lipat.

"Tantangannya adalah penyiapan SDM yang mampu menghadapi tantangan masa depan. Tantangan big data. Artificial intelligence. Internet of things," kata dia.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya