Kenalkan Spectre, Mobil Listrik Keren Inovasi Siswa SMA di Kebumen

Siswa SMA Muhammadiyah Gombong, Kebumen sukses merakit mobil listrik bertenaga surya yang ramah lingkungan yang dinamai Spectre

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 14 Apr 2021, 04:00 WIB
Siswa SMA Muhammadiyah Gombong, Kebumen sukses merakit mobil listrik bertenaga surya yang ramah lingkungan yang dinamai Spectre. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani Dirgantara)

Liputan6.com, Kebumen - Ketika dengar kata "Spectre", yang terlintas dalam pikiran adalah film aksi agen rahasia Negeri Ratu Elisabeth, James Bond.

Namun di Gombong, Kabupaten Kebumen, Spectre adalah inovasi spektakuler siswa SMA. Siswa SMA Muhammadiyah Gombong sukses merakit mobil listrik bertenaga surya yang ramah lingkungan.

Bupati Bupati, Arif Sugiyanto meluncurkan mobil listrik ini, Senin (12/4/2021). Bahkan tanpa ragu, Arif menjajal kendaraan tenaga surya ini di jalan raya depan pendopo rumah dinas.

Nama “Spectre” bukan berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yang berarti momok atau hantu. Spectre di sini merupakan akronim dari Solar Powered Electric Vehicle.

Selain hemat bahan bakar karena mengandalkan tenaga surya, Spectre juga memberikan solusi untuk mengatasi polusi udara dan keterbatasan sumber daya alam sebagai bahan bakar fosil. Bupati Arif Sugiyanto pun memberikan apresiasi kepada SMA Muhammadiyah Gombong.

Arif berharap inovasi mobil listrik ini tak berhenti sebatas purwarupa, namun juga harus bisa diproduksi massal sehingga bernilai komersial. Karena itu, ia meminta agar nantinya hasil karya putra daerah ini terus diuji dan dikembangkan.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Penyempurnaan

Kementerian BUMN memperoleh 1 unit mobil Mobil Listrik Mitsubishi Outlander Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) (dok: KBUMN)

"Saya atas nama pribadi sekaligus Pemerintah Kabupaten Kebumen sangat mengapresiasi karya anak bangsa yang sangat luar biasa ini," ujar dia.

Ini selaras dengan arah kebijakan pemerintah pusat yang saat ini tengah mendorong program percepatan kendaraan bermotor listrik di seluruh Indonesia.

"Terus dikembangkan namun harus terus diuji, bagaimana sistem controller, kekuatan, dan kecepatannya bisa bekerja dengan baik sehingga dapat memberi manfaat kepada sekolah dan masyarakat secara luas sehingga dipastikan aman bagi pengendara," kata dia.

Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, ia berpesan agar sebelum mengaspal bagi khalayak umum, kendaraan harus sudah tersertifikasi. Ia mencontohkan harus lulus uji coba di sirkuit, uji coba jalan raya serta telah diuji coba tabrakan.

"Faktor keselamatan dan keamanan tetap menjadi faktor utama," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya