Liputan6.com, Flores Timur - Banjir bandang menerjang Pulau Adonara, Kabupetan Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/5/2021) lalu menyebabkan banyak akses jalan di Pulau Adonara putus.
Putusnya akses jalan ini mengakibatkan arus transportasi pun terhambat, sehingga mobilitas warga terganggu. Dampak terparah bahkan bisa memakan korban. Seperti saat ada pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit di luar pulau.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini dirasakan warga Desa Kawela, Desa Baniona, Kecamatan Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT, yang saat ini kondisi jalannya masih rusak parah akibat banjir bandang pada Minggu (4/4/2021) lalu.
Akibatnya, tak ada akses kendaraan roda dua maupun roda empat menuju fasilitas kesehatan Puskesmas Baniona yang berada di ibu kota Kecamatan Wotan Ulumado.
Putusnya akses jalan membuat Anastasia Awang (63) salah satu warga asal Dusun Watomodor, Desa Kawela, terpaksa ditandu warga menggunakan sarung menuju Puskesmas Baniona yang berada di ibu kota kecamatan pada Minggu (11/4/2021) pagi.
"Ibu tersebut sakit sudah enam hari, dan digotong warga dari Dusun Watomodor Kampung Kawela itu pada Senin (12/4/2021) pagi. Jaraknya sekitar 7,5 kilometer ke puskesmas," ujar Daniel Dalot Sekretaris Desa Kawela, kepada awak media, Senin (12/4/2021) sore.
Dia mengatakan, meski sudah digotong warga menuju Puskesmas Baniona, tetapi karena kondisinya memburuk, pasien tersebut langsung dirujuk ke Rumah Sakit Larantuka untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Namun, pasien tersebut tak tertolong dan mengembuskan napas terakhir di Rumah sakit Larantuka pada Minggu (11/4/2021) sekitar Pukul 15.00 Wita.
"Kemarin sekitar jam 09.00 pagi, mereka sampai di Watomodor, dan menju ke Puskesmas Baniona lalu dirujuk ke RS Larantuka dan ibu itu meninggal di rumah sakit sekitar jam 3 sore," kata Daniel Dalot.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, keluarga pun membawa pulang jenazah ke kampung Kawela pada Senin (12/4/2021) malam untuk dimakamkan.
"Kita ke sana atur beli peti semua, kita pulang tadi malam sekitar jam 7 malam dari Larantuka, terus di Watomodor kita kumpulkan warga kita gotong sampai di kampung itu jam 23.30 malam," tuturnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Akses Jalan Belum Diperbaiki
Hal senada juga dikatakan Iston warga Desa Danibao kepada awak media pada Senin (12/4/2021). Iston mengatakan, kondisi jalan dari Desa Baniona ke Kawela itu memang tidak bisa dilewati karena rusak berat, sehigga ibu yang sakit itu dibawa pakai tandu ke Puskesmas Baniona.
"Kondisi jalan dari Desa Baniona ke Kawela itu memang tidak bisa dilewati, rusak parah sekali itu. Sehingga mama itu sakit parah dan mereka pakai tandu melewati kali yang besar. Ditandu dari Kawela menuju Puskesmas Baniona lalu dirujuk ke Rumah Sakit Larantuka dan meninggal dunia di rumah sakit," ujarnya.
Kami mengharapkan kepada pemerintah, agar secepatnya memperbaiki kembali jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir bandang, sehingga tidak tidak ada korban jiwa lainnya, bila ada pasien gawat darurat yang harus secepatnya mendapatkan pertolongan medis.
"Kami terkendala trasportasi dan akses jalan, karena jarak antara rumah warga menuju puskesmas cukup jauh. Bila ada warga yang sakit para terpaksa jalan satu-satunya harus ditanduh, sebap jalan yang rusak parah tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat,menuju puskesmas," dia memungkasi.
Advertisement