Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus: Pandemi COVID-19 Masih Jauh dari Selesai

Menurutnya, pandemi COVID-19 masih jauh dari selesai. Tapi ia yakin kita masih punya banyak alasan untuk optimis.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 13 Apr 2021, 16:03 WIB
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)

Liputan6.com, New York City - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan pandemi masih jauh dari selesai.

"Kami juga ingin melihat masyarakat dan ekonomi dibuka kembali, dan perjalanan serta perdagangan dilanjutkan," kata Tedros dalam jumpa pers soal kondisi dunia akibat COVID-19, dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (13/4/2021).

"Tapi sekarang, unit perawatan intensif di banyak negara meluap dan orang-orang sekarat dan itu benar-benar bisa dihindari."

Menurutnya, pandemi COVID-19 masih jauh dari selesai. Tapi ia yakin kita masih punya banyak alasan untuk optimis.

"Penurunan kasus COVID-19 dan kematian selama dua bulan pertama tahun ini menunjukkan bahwa virus ini dan variannya bisa dihentikan," tambahnya.

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Update Terbaru dari India

Pemuda Sikh menampilkan tarian tradisional rakyat Punjab atau Bhangra jelang festival panen Baisakhi di ladang gandum pinggiran Amritsar, India, 11 April 2021. Baisakhi adalah festival yang dirayakan di seluruh India utara, terutama di wilayah Punjab oleh komunitas Sikh. (NARINDER NANU/AFP)

Update terbaru yaitu India telah mengambil alih posisi Brasil menjadi negara dengan jumlah infeksi tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Ini terjadi saat India berjuang melawan gelombang kedua yang sangat besar, setelah memberikan sekitar 105 juta dosis vaksin di antara 1,4 miliar populasinya.

Ketua tim WHO untuk COVID-19 Maria van Kerkove mengatakan kepada pengarahan pers bahwa pandemi itu tumbuh secara eksponensial, dengan peningkatan 9 persen kasus minggu lalu.

Peningkatan tujuh minggu berturut-turut terjadi dan peningkatan kematian ada di angka lima persen.

Tedros mengatakan bahwa di beberapa negara, meskipun transmisi terus berlanjut, restoran dan klub malam penuh dan pasar terbuka serta penuh sesak dengan sedikit orang yang melakukan tindakan pencegahan.

"Beberapa orang tampaknya mengambil pendekatan bahwa jika mereka relatif muda, tidak masalah jika mereka tertular COVID-19," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya