Kematian Daunte Wright Ditembak Polisi Picu Demonstrasi di Minneapolis Saat Jam Malam

Protes baru meletus pada Senin malam di Minneapolis setelah seorang petugas polisi menembak mati seorang pemuda kulit hitam.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Apr 2021, 15:34 WIB
Bunga dan balon memenuhi lokasi kematian George Floyd oleh polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Rabu (27/5/2020). Unjuk rasa damai berubah menjadi kerusuhan setelah polisi menembaki mereka dengan gas air mata dan peluru busa. (Kerem Yucel/AFP)

Liputan6.com, Minneapolis - Demonstrasi terjadi pada Senin malam di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat di tengah jam malam yang diberlakukan setelah insiden penembakan oleh polisi terhadap seorang pria kulit hitam. 

Insiden itu kembali memicu ketegangan di kota -kota AS yang sudah geram karena kasus kematian George Floyd dalam penangkapan polisi.

Hampir dua jam setelah jam malam diberlakukan, puluhan demonstran terus turun ke jalan dan membawa tanda sambil meneriakkan slogan di depan kantor polisi di Brooklyn Center, tempat insiden penembakan itu terjadi.

"Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian," kata sejumlah demonstran, seperti dilansir AFP, Selasa (13/4/2021).

Polisi menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa beberapa kali dan memerintahkan mereka untuk membubarkan diri.

Ini adalah malam protes kedua berturut-turut setelah Daunte Wright (20) tewas tertembak oleh polisi ketika mengendarai mobil dengan kekasihnya.

Dalam video kamera dari mobil polisi, yang dirilis pada Senin 12 April pagi seorang polisi terdengar berteriak, "Taser! Taser! Taser!" tetapi kemudian menembakkan pistol ke arah korban.

Saksikan Video Berikut Ini:


Keterangan Terkait Penembakan dari Kepala Kepolisian

Demonstran mengangkat tangan ketika mereka tiba di Barclays Center di wilayah Brooklyn, New York (31/5/2020). Demonstran turun ke jalan-jalan di New York City memprotes kematian George Floyd pada (25/5) setelah dijepit di leher oleh seorang petugas kepolisian Minneapolis. (AP Photo/Kevin Hagen)

"Petugas itu menarik pistol mereka alih-alih alat kejut mereka," kata kepala Kepolisian Brooklyn Center, Tim Gannon.

Gannon meyakini bahwa polisi tersebut, sekarang sedang cuti menunggu penyelidikan terkait keterlibatannya. 

"Ia berniat menyalakan taser  tetapi malah menembak Wright dengan satu peluru," terang Gannon.

"Ini adalah pelepasan yang tidak disengaja yang mengakibatkan kematian tragis Wright," ungkapnya.

"Tidak ada yang bisa saya katakan untuk mengurangi rasa sakit pihak keluarga Wright," tutur Gannon.

Kematian Wright memicu protes semalaman di Brooklyn Center dan penjarahan sebuah pusat perbelanjaan. 

Otoritas setempat di Minneapolis, dan pinggiran kota sekitarnya termasuk Brooklyn Center, mengumumkan jam malam dari Senin (12/4) pukul 19.00 setempat hingga 6.00 pada Selasa pagi waktu setempat.

Biro Penahanan Kriminal Minnesota (BCA) mengidentifikasi polisi yang menembak Wright sebagai Kim Potter, seorang veteran 26 tahun dari kepolisian.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dalam tanggapannya menyebut insiden itu sebagai hal yang "tragis", tetapi memperingatkan terhadap potensi kerusuhan yang disertai kekerasan.

"Saya pikir kita harus menunggu dan melihat hasil investigasi," kata Biden.

"Sementara itu, saya ingin memperjelas lagi: sama sekali tidak ada pembenaran, tidak ada, untuk penjarahan," tambahnya.


Infografis 5 Tips Cegah COVID-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain

Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya