Cara Unik Kampanye Caleg India, Nangis hingga Sujud di Kaki

Metode unik telah menjadi topik hangat. Para caleg menangis di depan para pemilih, menyentuh kaki mereka, dan memohon kepada mereka untuk memilihnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2021, 19:10 WIB
Pemilu India

Liputan6.com, Hyderabad - Seorang calon legislatif (caleg) di India menangis keras-keras dan bersimpuh di kaki pemilih sebagai bentuk kampanye.

Maju untuk pertama kalinya, Panugothu Ravi Kumar Naik terlihat meratap sembari memohon agar dia didukung. Dokter berusia 36 tahun itu mengajukan surat nominasi dan pergi ke desa asalnya Paluga Thandu di Tripuraram mandal awal bulan ini.

Dilansir dari India.com, Naik menangis di depan para pemilih di desa. Dia memohon di depan mereka dengan tangan terlipat dan menyentuh kaki mereka sambil menangis dengan suara keras.

Sementara para pesaingnya menggunakan rumus unik Naik untuk meminta suara untuk menggambarkan dia sebagai kandidat yang lemah, dia mengatakan dia tidak malu menangis.

"Saya menangis di desa saya. Saya menyentuh kaki orang-orang saya. Saya menangis dan meminta mereka untuk memberkati saya. Saya melakukannya dan saya tidak malu," kata Naik.

Anehnya, formula ini tampaknya berhasil baginya karena orang-orang dari desanya membalas ledakan emosinya dengan menangis ketika mereka melihatnya menangis. Beberapa penduduk desa juga mencoba menghibur Naik.

Metode unik Naik telah menjadi topik hangat di bypolls saat dia pergi dari desa ke desa, menangis di depan para pemilih, menyentuh kaki mereka, dan memohon kepada mereka untuk memilihnya.

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Kasus Covid-19 telah Melampaui Brazil

Seorang pria mendapat vaksin COVID-19 di rumah sakit pemerintah di Noida, pinggiran New Delhi, India, Rabu (7/4/2021). India mencapai puncak baru dengan 115.736 kasus COVID-19 dalam 24 jam. (AP Photo/Altaf Qadri)

Disaat yang bersamaan, kasus Covid-19 di India telah melonjak tinggi melebihi Brazil. 

Vaksin virus Corona COVID-19 ketiga disetujui penggunaannya oleh otoritas India di tengah gelombang infeksi kedua yang mematikan. Sputnik V Rusia telah dianggap aman, dan bekerja dengan cara yang mirip dengan jab Oxford-AstraZeneca yang dibuat di India sebagai Covishield.

Sputnik V memberikan perlindungan sekitar 92 persen terhadap Covid-19, hasil uji coba tahap akhir yang dipublikasikan di The Lancet, demikian dikutip dari laman BBC.

India sejauh ini telah memberikan lebih dari 100 juta dosis dari dua vaksin yang disetujui - Covishield dan Covaxin.

Persetujuan Sputnik V datang pada saat India mengambil alih posisi Brasil (kala itu peringkat kedua) sebagai negara jumlah kasus tertinggi kedua di dunia.

Dengan total lebih dari 13,5 juta kasus, India kini hanya berada di belakang Amerika Serikat yang telah melaporkan lebih dari 31 juta.

Dengan 13,4 juta kasus, Brasil kini berada di urutan ketiga.

Pemerintah menargetkan untuk memvaksinasi 250 juta "warga prioritas" pada akhir Juli 2021.

 

Reporter: Lianna Leticia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya