Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, 15 Januari 2021. Seratusan lebih orang meninggal dunia dan 92 ribu warga terdampak mengungsi.
Pusat gempa di darat 6 km Timur Laut Majene dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa besar tersebut didahului lindu bermagnitudo 5,9 pada Kamis 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB.
Advertisement
Tidak hanya korban jiwa, gempa bumi juga memporak-porandakan fasilitas umum. Bantuan dan kebutuhan diperlukan guna meringankan beban korban gempa, Liputan6.com bekerja sama dengan Kitabisa.com melakukan penggalangan dana. Harapannya dengan gerakan kecil ini dapat menjaga semangat dan mengurangi penderitaan mereka.
Sejak dibukanya penggalangan dana, terkumpul total dana dari para pembaca sejumlah Rp 36.447.740. Dana yang terkumpul tersebut langsung disalurkan ke Dusun Origi, Kelurahan Galung, Kecamatan Tapalang, Mamuju, Sabtu 10 April 2021.
Adapun donasi disaluran untuk beragam kebutuhan, seperti Kebutuhan tempat pengungsian, kebutuhan dapur umum dan paket sembako, kebutuhan wanita dan anak-anak, kebutuhan trauma healing, kebutuhan obat-obatan, kebutuhan mandi, dan operasional partner penyalur.
Saksikan Video Terkait di Bawah Ini:
Pengungsi Tersisa 36.947 Orang
Catatan Liputan6.com, 20 Februari 2021, pengungsi gempa di kabupaten Mamuju dan kabupaten Majene, mulai berkurang dan tersisa 36.947 orang ditenda pengungsian.
"Pengungsi gempa yang terjadi 15 Januari 2021 di Sulbar berkurang 4.027 orang dalam dua pekan terakhir setelah pada masa transisi penanganan darurat bencana gempa kabupaten Mamuju dan Majene dilakukan," kata Kepala Humas Pos Komando Transisi Darurat Gempa Sulbar yang juga Kepala Dinas Kominpopers Sulbar, Safaruddin DM di Mamuju, Sabtu (20/2/2021).
Ia mengatakan, jumlah pengungsi di Kabupaten Mamuju mulai memilih untuk kembali ke rumah dan kini tersisa 36.947 orang.
Menurut dia, pengungsi yang tersisa di Mamuju masih berada pada 194 titik pengungsian di Kabupaten Mamuju dan kabupaten Majene.
"Pemerintah melalui BNPB telah menyatakan persoalan pengungsi gempa Sulbar ditarget berakhir di pertengahan tahun, dan diharapkan bisa lebih cepat dari itu," katanya seperti dikutip dari Antara.
Advertisement