Perbanyak Ibadah Saat Ramadan, Begini Tata Cara Salat Tarawih dan Witir

Selain wajib berpuasa, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti salat tarawih dan witir sepanjang Ramadan. Baik dilakukan bersama-sama (berjamaah) di masjid atau pun di rumah masing-masing.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 13 Apr 2021, 17:30 WIB
Umat muslim melaksanakan salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (12/4/2021). Pemerintah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1442 H jatuh pada 13 April 2021 berdasarkan keputusan bulat dari berbagai ormas Islam hingga ahli astronomi dalam Sidang Isbat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Selain wajib berpuasa, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti salat tarawih dan witir sepanjang Ramadan. Baik dilakukan bersama-sama (berjamaah) di masjid atau pun di rumah masing-masing.

Mengutip Buku Pintar Shalat: Pedoman Shalat Lengkap Menuju Shalat Khusyuk, salat berasal dari kata dalam bahasa Arab, shalla - yushalli - shalaatan, yang bermakna doa atau pujian. Salat menurut syariat Islam adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun tertentu.

Sementara menurut para ahli tasawuf, salat merupakan upaya menghadapkan hati kepada Allah hingga menumbuhkan rasa takut dan tunduk kepada-Nya, serta menumbuhkan kesadaran akan keagungan dan kebesaran-Nya, serta kesempurnaan kekuasaan-Nya.

Lalu, salat Tarawih adalah salat malam atau qiyamul lail yang dilakukan hanya pada Ramadan. Salat ini dikerjakan setelah salat Isya hingga menjelang waktu subuh. Mengutip Panduan Pintar Shalat Sunah, hukum mengerjakan salat Tarawih adalah sunah muakkad.

Cara mengerjakan salat Tarawih yaitu bacaan dan gerakan dalam salat sama seperti salat sunah lainnya. Hanya niatnya yang berbeda.

Ushalli sunnatattaraawihii rak'ataini lillahita'aala

Artinya, "Saya berniat mengerjakan salat sunah Tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala."

 

Simak Juga Video Berikut Ini


Keutamaan dan Jumlah Rakaat Salat Tarawih

Tata cara dan bilangan rakaat salat Tarawih sama dengan salat Tahajjud, yakni delapan rakaat ditambah witir tiga rakaat. Delapan rakaat salat Tarawih tersebut dapat dilaksanakan dengan empat rakaat salam atau dua rakaat salam.

Pelaksanaan salat Tarawih dengan empat rakaat salam didasarkan pada hadits Bukhari Muslim yang bersumber dari Aisyah RA. Sedangkan dua rakaat salam didasarkan pada hadits riwayat Bukhari Muslim yang bersumber dari Ibnu Umar RA.

Mengenai keutamaan salat Tarawih, Rasulullah SAW bersabda,

"Siapa yang melaksanakan qiyamu ramadhan (salat Tarawih) karena iman dan hanya mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Abu Hurairah)


Salat Sunah Witir

Salat Witir adalah salat sunah yang bilangan rakaatnya ganjil. Jumlah rakaat salat ini minimal satu dan maksimal sebelas rakaat.

Berikut niat salat Witir satu rakaat,

Ushalli sunnatal witri rak'atan lillahi ta'aala

Artinya, "Saya berniat mengerjakan salat sunah Witir satu rakaat karena Allah Ta'aala."

Dalam melaksanakan salat Witir, tidak ada tasyahud awal, melainkan langsung tasyahud akhir seperti lazimnya salat Witir dengan satu atau tiga rakaat.

Salat Witir biasanya dilakukan setelah salat Tahajjud atau Tarawih hingga menjelang waktu subuh. Hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.


Infografis

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya