Catat, Ini Jam Operasional TransJakarta Selama Ramadan 2021

PT TransJakarta menyatakan layanan operasional bus selama bulan suci Ramadhan 1442 Hijriyah tidak mengalami perubahan.

oleh Athika Rahma diperbarui 13 Apr 2021, 20:30 WIB
Bus Transjakarta antre saat melintasi Shelter Harmoni, Jakarta, Kamis (5/11/2020). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan di tahun 2030 seluruh armada merupakan bus listrik. Diharapkan total bus listrik mencapai 12.120 unit diakhir tahun 2030. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT TransJakarta menyatakan layanan operasional bus selama bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah tidak mengalami perubahan, baik rute maupun jam operasional.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT TransJakarta Angelina Betris mengatakan layanan untuk pelanggan tetap dimulai pukul 05.00--22.00 WIB dan 22.30 WIB untuk tenaga medis.

"Selain itu, TransJakarta memberlakukan kebijakan bagi pelanggan TransJakarta yang menjalani ibadah puasa, namun masih dalam perjalanan diperbolehkan untuk berbuka puasa di area TransJakarta," kata Angelina di Jakarta, Selasa.

Namun demikian, Angelina menekankan kebijakan memperbolehkan penumpang berbuka puasa ini dilakukan sesuai dengan prosedur protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Adapun kebijakan saat berbuka puasa di layanan TransJakarta sebagai berikut :

1. Tetap menerapkan protokol Kesehatan demi keamanan dan kenyamanan bersama;

2. Makan dan minum diperbolehkan pada saat membatalkan puasa dengan maksimal waktu 10 menit sejak adzan Magrib;

3. Pelanggan dapat berbuka menggunakan air minum, kurma atau makanan ringan, tidak diperkenankan mengkonsumsi nasi dan lauk pauk, makanan menyengat, dan makanan siap saji lainnya;

4. Masker dapat dibuka sementara waktu hanya pada saat berbuka puasa;

5. Masker wajib digunakan kembali setelah makan dan minum selesai;

6. Pada saat melepas masker, pelanggan tidak diperkenankan untuk berbicara baik secara langsung ataupun melalui telepon genggam;

7. Tetap menjaga kebersihan dan ketertiban bersama.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


PLN Siap Bangun Gardu Distribusi Sukseskan 100 Unit Transjakarta Listrik di DKI

Bus listrik Higer yang akan digunakan Transjakarta

PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya siap mendukung target Pemprov DKI Jakarta mengoperasikan 100 unit Transjakarta Listrik di tahun 2021.

Hal ini disampaikan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan dalam acara virtual Menilik Laju Transportasi Listrik Ibu Kota pada Rabu (17/3).

DKI Jakarta disuplai dari 6 subsistem listrik (500/150 kV) dengan total kapasitas 10.319 Mega Watt (MW) yang disalurkan melalui 59 gardu induk (150/20 kV). Saat ini beban listrik di Jakarta mencapai 4.337 MW, sehingga masih terdapat cadangan listrik.

“Secara suplai listrik, kami sangat siap karena masih ada cadangan daya atau reserve margin 150 persen,” ujar Doddy.

Dari sisi tegangan rendah PLN juga siap jika harus membangun gardu distribusi 20 kV baru apabila gardu terdekat dari lokasi SPKLU yang akan dibangun sudah mendekati limit.

Saat ini Gardu Distribusi standar PLN berkapasitas 615-1000 kVA. Apabila gardu tersebut didedikasikan khusus untuk SPKLU, bisa sampai 3 unit SPKLU dipasok dalam satu gardu.

“Jangan khawatir, whatever it takes, kami selalu siap,” tegas Doddy.

Hingga saat ini PLN telah membangun 6 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk kendaraan listrik roda 4 di Jakarta. Selain itu lebih dari 1700 SPKLU roda 2 juga sudah tersedia.


Platform Pembayaran

Bus Transjakarta antre saat melintasi Shelter Harmoni, Jakarta, Kamis (5/11/2020). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan di tahun 2030 seluruh armada merupakan bus listrik. Diharapkan total bus listrik mencapai 12.120 unit diakhir tahun 2030. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

PLN juga sudah menyiapkan platform pembayaran untuk mengisi kendaraan listrik menggunakan aplikasi Charge.in yang bisa diunduh di Google Play Store. Aplikasi ini sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran melalui Link Aja. Pengguna sangat dimudahkan karena mulai dari start, pembayaran, sampai selesai bisa dilakukan di aplikasi.

“Rata-rata pemilik kendaraan listrik melakukan pengisian baterai di rumah, di malam hari. Untuk SPKLU biasanya dipakai taksi listrik atau yang memang segera membutuhkan daya listrik,” tambah Doddy.

PLN memberikan stimulus bagi pemilik kendaraan listrik yang mempunyai Home Charging yang terkoneksi dengan PLN yaitu berupa potongan tarif listrik sebesar 30 persen. Diskon ini diberikan untuk pengisian listrik mulai pukul 22.00-05.00 WIB.

“Dukungan PLN terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini paket lengkap mulai dari SPKLU, pasokan listrik yang cukup, aplikasi Charge.in sampai dengan diskon 30 persen,” ungkap Doddy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya