Liputan6.com, New York - Bursa Efek New York (New York Stock Exchange/NYSE) mengumumkan rencana peluncuran perdagangan pertama NFT untuk menandai perdagangan pertama enam saham yang ada di pasar publik.
NFT, non-fungible token atau token yang tidak dapat dipertukarkan, adalah jenis aset digital yang dibuat untuk melacak kepemilikan barang virtual menggunakan teknologi blockchain. Barang unik seperti itu bisa berupa karya seni atau kartu perdagangan olahraga.
Advertisement
Presiden NYSE Stacey Cunningham mengatakan, selama perusahaan melakukan debutnya, telah memproses lebih dari 350 miliar pertukaran data di seluruh pasar pada hari-hari tersibuknya. Setiap pesan dicatat di buku besar digital bursa.
"Hanya satu dari pesan-pesan itu yang menandai Perdagangan Pertama NYSE: saat yang tepat sebuah perusahaan menjadi publik, menciptakan peluang bagi orang lain untuk berbagi dalam kesuksesan mereka,” kata Cunningham, dilansir dari CNBC, Selasa (13/4/2021).
Pencatatan pertama NFT di NYSE telah direpresentasikan dalam debut perdana Spotify, yang melaksanakan pencatatan langsung di bursa. Dalam pencatatan langsung, sebuah perusahaan memulai debutnya dengan menjual saham yang ada langsung ke publik tanpa perantara.
Penawaran NFT bursa juga mencakup Snowflake, IPO perangkat lunak (software) terbesar yang pernah ada, serta Unity, DoorDash, Roblox, dan Coupang, yang sejauh ini merupakan IPO terbesar pada 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
NFT Kian Populer
NFT kian populer seiring dengan kenaikan nilai mata uang digital, seperti bitcoin dan ether. Pasar berkembang pesat, dengan beberapa barang koleksi digital dijual seharga jutaan dolar.
Sebelumnya, CEO Twitter Jack Dorsey menjual tweet pertamanya dengan harga lebih dari USD 2,9 juta pada platform "valuables" yang dijalankan oleh perusahaan blockchain Cent.
Sementara itu, rumah lelang Christie mencari tawaran untuk karya virtual dari artis Beeple yang akhirnya terjual seharga USD 69 juta. Investor dapat mengakses NYSE NFT di laman crypto.com
Advertisement