20 Perusahaan Proses Pencatatan Saham, BEI Masih Tunggu BUMN

Dari 20 perusahaan yang akan menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), tiga menggunakan skema berdasarkan POJK Nomor 53/POJK.04/2017.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Apr 2021, 21:30 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, 20 perusahaan dalam proses evaluasi pencatatan saham di BEI hingga 12 April 2021. Namun, dari 20 perusahaan itu belum ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usaha BUMN.

"Kami masih menunggu perusahaan BUMN maupun entitas anak BUMN untuk masuk bursa,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, kepada wartawan, Selasa (13/4/2021).

Ia menuturkan, dari 20 perusahaan yang akan menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), tiga menggunakan skema berdasarkan POJK Nomor 53/POJK.04/2017.

Aturan OJK tersebut tentang bentuk dan isi prospektus dalam rangka penawaran umum dan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) oleh emiten dengan aset skala kecil atau emiten dengan aset skala menengah.

Adapun daftar sektor dari 20 perusahaan yang ada di pipeline IPO saham antara lain:

-3 perusahaan dari sektor bahan baku

-2 perusahaan dari sektor industri

-1 perusahaan dari sektor konsumer non-siklikal

-6 perusahaan dari sektor konsumer siklikal

-3 perusahaan dari sektor properti dan real estate

-3 perusahaan dari sektor teknologi

- 2 perusahaan dari sektor energi

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Penawaran Obligasi

Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nyoman menambahkan, saat ini terdapat 19 perusahaan dalam pipeline obligasi/sukuk yang akan tercatat di bursa dengan total emisi sebesar Rp 19,85 triliun.

"Tiga perusahaan di antaranya merupakan perusahaan baru yang mencatatkan obligasi/sukuk perdana dengan nilai target emisi mencapai Rp 5,1 triliun yang salah satunya adalah anak perusahaan BUMN,” ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya