Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) mengatakan maskapai penerbangan harus terus mengikuti peraturan kesehatan dan keselamatan karena negara itu telah menyaksikan gelombang ketiga virus Covid-19. Ini adalah ketiga kalinya CAAT memberlakukan pembatasan pada layanan dalam penerbangan sejak maskapai penerbangan dilarang terbang pada April tahun lalu.
Otoritas mengatakan pedoman baru yang akan berlaku, Selasa, 13 April 2021, termasuk mempertahankan praktik jarak sosial pada layanan penumpang di semua tingkat operasi, mulai dari check-in dan boarding serta turun. Penumpang harus selalu memakai masker selama penerbangan, menggunakan pembersih tangan, dan mencuci tangan, seperti dikutip dari laman The Thaiger.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, makanan dan minuman tidak dapat disajikan atau dikonsumsi di dalam pesawat. Awak kabin dapat menawarkan air minum kepada penumpang di area social distancing yang telah ditentukan sebelumnya di dalam pesawat.
Koran, majalah, atau brosur yang disediakan di pesawat dilarang, kecuali untuk kartu keselamatan atau pamflet. Pilot diharuskan memakai masker, sementara semua awak kabin harus memakai masker dan sarung tangan setiap saat ketika bertugas.
Sementara, penerbangan dengan durasi lebih dari 90 menit harus menyisihkan kursi di dua baris terakhir, jika ada yang jatuh sakit di dalam pesawat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kasus Covid-19
Saat ini, Thailand telah melaporkan 965 orang terinfeksi Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Total harian adalah penurunan pertama dalam jumlah harian selama 13 hari. Sebanyak 28.288 orang telah pulih sepenuhnya.
Total kematian tetap pada 97 orang sejak dimulainya pandemi di Thailand. Sebanyak 6.190 orang tetap dalam perawatan rumah sakit atau sedang dipantau. Sebanyak 654 kasus saat ini adalah infeksi komunitas lokal.
Thailand baru-baru ini telah melihat gelombang ketiga dari virus tersebut, dengan tempat hiburan di Bangkok dianggap sebagai pusatnya. Distrik Thong Lor di Bangkok juga telah melihat varian B117 Inggris dalam banyak infeksinya.
Penelitian menunjukkan bahwa jenis B117 lebih mematikan, dengan satu penelitian menunjukkan kematian akibat infeksi varian Inggris 30 hingga 100 persen lebih tinggi daripada varian sebelumnya. Strain tersebut juga memiliki setidaknya 23 mutasi yang diidentifikasi sejauh ini.
Advertisement