Liputan6.com, Jakarta - Tarakan adalah sebuah kota di Provinsi Kalimantan Utara dan juga menjadi kota terbesar di provinsi tersebut. Kota ini memiliki luas wilayah sebesar 677,53 km persegi dan terbagi menjadi empat kecamatan, yaitu Tarakan Timur, Tarakan Tengah, Tarakan Barat, dan Tarakan Utara.
Tarakan dikenal dengan sebutan Bumi Paguntaka. Kota ini memiliki semboyan “BAIS” yang berarti Bersih, Aman, Indah, Sehat dan Sejahtera.
Menurut legenda, nama Tarakan berasal dari bahasa tidung, yaitu Tarak yang artinya bertemu dan Ngakan yang berarti makan. Secara harfiah dapat diartikan “Tempat makan dan bertemu”.
Namun, hal-hal menarik tentang Tarakan tak hanya itu. Dilansir dari beragam sumber, berikut enam fakta menarik seputar Tarakan.
Baca Juga
Advertisement
1. Kota Terkaya Ke-17 di Indonesia
Karena pembangunan kota yang cukup pesat, Tarakan dinobatkan sebagai kota terkaya ke-17 di Indonesia, Kota Tarakan juga menjadi salah satu pintu gerbang pembangunan di Kalimantan Utara.
Penobatan tersebut memiliki alasan lain yaitu karena Tarakan punya ladang minyak, tambang, dan gas yang besar. Faktor itu pula yang menjadi alasan Belanda dan Jepang mendarat di Kota Tarakan.
2. Kota Penghasil Minyak
Tarakan dikenal sebagai penghasil minyak pada masa Hindia Belanda. Kota ini berperan strategis selama Perang Dunia II dan pernah menjadi salah satu target Jepang pada awal perang.
Pada 1896, sebuah perusahaan perminyakan Belanda, BPM (Bataavishe Petroleum Maatchapij) menemukan adanya sebuah sumber minyak di pulau ini. Sejak saat itu, pemerintah Belanda mulai mendatangkan tenaga kerja dari Jawa untuk dapat meningkatkan produktivitas pengeboran minyak di Tarakan.
Pada 1905, bisnis pengolahan minyak ini dikuasai oleh Koninklijke Nederlandsche Petroleum Maatschappij sebagai pendahulu Royal Dutch Shell. Produksi minyak di Tarakan terus meningkat hingga menghasilkan 350.000 barel minyak yang diproduksi tiap bulan dari awal 1944 dan lebih dari 5 juta barel per tahun. Jumlah ini sepertiga dari total produksi minyak di seluruh Hindia Belanda.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
3. Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan
Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) atau lebih dikenal dengan Hutan Mangrove Tarakan terletak di Karang Rejo, Tarakan Barat, Karang Rejo, Tarakan Bar, Kota Tarakan. Kawasan seluas 22 hektare ini menyimpan beraneka ragam flora dan fauna di dalamnya.
Selain itu, di sini juga terdapat satwa pemalu berjuluk 'Monyet Belanda' yang jumlahnya sekitar 37 ekor. Makanan asli dari satwa tersebut bukanlah pisang, melainkan pucuk daun mangrove tertentu atau pucuk bakau yang tumbuh subur di tempat ini.
4. Kota Seribu Kafe
Pada 2020 lalu, Tarakan terpilih sebagai peraih penghargaan Natamukti 2020 yang digelar oleh International Council for Small Business (ICSB) Indonesia City Award 2020, bersama Menteri Koperasi & Usaha Kecil dan Menengah RI.
Penghargaan itu diberikan karena kota tersebut punya kepedulian atau perhatian dalam rangka mengembangkan UMKM di wilayahnya. Alasan terkuat lainnya karena Tarakan memiliki kepesatan terhadap perkembangan kafe-kafe yang ada di wilayah ini. Bahkan, Tarakan dijuluki sebagai ‘Kota Seribu Kafe’ karena banyaknya kafe-kafe yang berada di pinggir jalan.
Advertisement
5. Festival Iraw Tengkayu
Festival Iraw Tengkayu merupakan sebuah upacara tradisional dan perlombaan yang diadakan oleh masyarakat Suku Tidung di Kota Tarakan. Festival ini berupa upacara ritual yang menghanyutkan sesaji ke laut dan berbagai macam perlombaan.
Iraw Tengkayu memiliki dua arti kata yang diambil dari Bahasa Tidung. Iraw yang berarti perayaan atau pesta, sedangkan Tengkayu adalah pulau kecil yang dikelilingi oleh laut, yang dimaksud pulau kecil di sini adalah Pulau Tarakan.
6. Makanan Khas Tarakan
Kuliner khas Tarakan identik dengan berbahan dasar ikan laut atau seafood, seperti Sate Temburungan dan Sambal Goreng Tudai. Wisatawan yang singgah ke Tarakan wajib mencoba makanan khas ini.
Sate Temburungan merupakan sate kerang yang dihidangkan dengan bumbu yang kaya akan rempah-rempah. Tampilannya seperti sate pada umumnya, tapi bumbu yang digunakan tidak memakai bumbu kacang, melainkan bumbu khas Tarakan.
Sambal Goreng Tudai atau yang biasa disebut dengan sambal kerang darah ini dimasak dengan bumbu bawang putih, bawang merah, tomat, dan cabai merah. Tudai harus dimasak hingga mengeluarkan minyak. (Melia Setiawati)
Baca Juga
Kasus Dugaan Penipuan Paket Wisata ke Korea Selatan oleh Influencer Malaysia, Kerugian Capai Rp1,64 Miliar
Viral Pungli Joki Pemandu Jalur Alternatif Puncak Bogor Rp850 Ribu, Apakah Permintaan Maaf Pelaku Cukup Loloskan dari Jerat Hukum?
Wajah Baru Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Jelang Tahun Baru 2025, Lebih Hijau dan Bisa Drop Bagasi Mandiri
Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk
Advertisement