Rumah Kebangsaan Duta Antiterorisme, Cara Mahasiswa DIY Perangi Radikalisme

Mahasiswa DIY yang tergabung dalam BEM Nusantara sepakat menangkis paham radikal yang menyebabkan aksi terorisme di Indonesia. Untuk itu, mahasiswa Yogyakarta membuat Rumah Kebangsaan Duta Antiterorisme.

oleh Yanuar H diperbarui 14 Apr 2021, 22:00 WIB
Ilustrasi terorisme (Liputan6.com / Abdillah)

Liputan6.com, Yogyakarta - Mahasiswa di Yogyakarta dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepakat menangkal paham radikal dengan membuat Rumah Kebangsaan yang akan menjadi Duta Antiterorisme Mahasiswa di Yogyakarta. Koordinator Daerah (Korda) BEM Nusantara DIY Achmad Mubarok mengutuk dan menolak keras segala bentuk radikalisme dan intoleransi yang memicu terorisme.

"Kami BEM Nusantara DIY akan bersinergi dengan Polda DIY dalam upaya menjaga kondusivitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Yogyakarta," ungkapnya di Seminar Nasional yang bertema "Bersatu Padu Dalam Memberantas Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme", di Merapi Merbabu Hotel, Senin 12 April 2021.

Mubarok mengatakan Rumah Kebangsaan Duta Antiterorisme ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan membangun sinergisitas antara seluruh mahasiswa di Yogyakarta dari aksi terorisme. Sebab, saat ini para teroris mengatasnamakan salah satu agama tertentu walaupun jelas tidak ada satu agama pun di dunia ini yang mengajarkan untuk melakukan kekerasan. 

"Kami BEM Nusantara DIY mendukung penuh aparat keamanan Polri khususnya Polda DIY untuk bersikap tanpa ragu dalam menindak tegas terorisme dan radikalisme," imbuh Achmad Mubarok.

Mubarok menjelaskan, BEM Nusantara DIY mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia dan civitas akademika untuk memerangi, tidak takut, dan tidak boleh kalah terhadap semua perilaku terorisme dan radikalisme yang terjadi di Indonesia.

"Aksi terorisme pengeboman di Gereja Katedral Makassar dan penembakan di Mabes Polri dilakukan oleh sekolompok orang yang memiliki paham radikal yang menyebabkan mereka menjadi seorang teroris dan intoleran," kata Mubarok.

Koordinator Pusat (Korpus) BEM Nusantara Dimas Prayoga, meminta semua pihak untuk mewaspadai radikalisme yang mulai marak di Tanah Air. Dalam memerangi terorisme, Pancasila harus kembali menjadi pegangan yang kuat.

"Apalagi untuk anak muda, khususnya mahasiswa, sangat rentan terpapar paham radikal. Ini yang mendasari kami menggulirkan Rumah Kebangsaan Duta Antiterorisme Mahasiswa Yogyakarta," ujar Dimas Prayoga.

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya