BMKG Imbau Warga Waspada Gelombang Ekstrem 6 Meter di Perairan Utara Papua-Papua Barat

Gelombang tinggi hingga enam meter berpotensi terjadi di perairan Samudra Pasifik utara Papua dan Papua Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2021, 10:04 WIB
LAPAN menyebut siklon tropis 94W di Samudra Pasifik utara Papua telah terbentuk sejak dua hari lalu, dan kini semakin menguat. (Liputan6.com/ SADEWA-LAPAN)

Liputan6.com, Jakarta - Gelombang ekstrem hingga enam meter berpotensi terjadi di perairan Samudra Pasifik utara Papua dan Papua Barat. Hal tersebut diutarakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan meminta warga untuk waspada.

"Potensi gelombang dengan kategori sangat tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Papua barat-Samudra Pasifik utara Papua," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo di Jakarta, Rabu (14/4/2021). Gelombang tinggi tersebut juga diprakirakan terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia antara 14- 6 April 2021.

Eko menjelaskan, pusat tekanan rendah 1004 hPa terpantau di Samudra Pasifik utara Papua dan memberikan dampak tidak langsung ke wilayah utara Papua.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot, sedangkan wilayah di Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Raja Ampat utara, perairan Manokwari, perairan Biak, Teluk Cendrawasih, Samudra Pasifik utara Papua - Papua Barat," ujar dia melanjutkan.

Selain itu berdasarkan pantaun BMKG, perairan gelombang dengan kategori sedang 1,25-2,5 m berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh - Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu - Kepulangan Enggano, Samudra Hindia barat Aceh -Kepulauan Nias, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Perairan selatan NTT, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia selatan NTT, Laut Sulawesi bagian tengah, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, Laut Maluku, perairan Kepulauan. Sitaro, perairan Bitung - Likupang, perairan selatan Sulawesi utara, perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera, perairan Raja Ampat bagian utara, perairan selatan Biak, Teluk Cendrawasih, perairan Jayapura - Sarmi.

Sementara, untuk gelombang dengan kategori tinggi 2,5-4 m terjadi di beberapa perairan Indonesia di antaranya perairan barat Kepulauan Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, perairan barat Kepulauan Enggano - Lampung, perairan selatan Jawa - Sumbawa, Samudra Hindia selatan Jawa - NTB, Selat Sunda, perairan Manokwari, perairan utara Biak, Samudra Pasifik utara Halmahera.

BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu tetap waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

Kemudian angkutan kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m). Selain itu, dimohon kepada para masyarakat yang tinggal serta beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya