Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan pada Selasa 13 April. Ibadah puasa dilakukan dengan tetap mengikuti langkah-langkah anti-COVID-19 reguler.
Sekitar 300 umat Muslim pada Selasa 13 April mengunjungi Masjid Ak di Urumqi, ibu kota daerah otonom tersebut, kata Imam Abduxukur Rahmutula. Menurutnya, masjid tersebut telah didisinfeksi tiga kali setiap harinya.
Advertisement
Selain itu, para jemaah juga diukur suhu tubuhnya sebelum memasuki masjid dan disarankan untuk menjaga jarak sosial, seperti dilansir Xinhua, Rabu (14/4/2021).
Buah-buahan, teh panas, dan roti naan disediakan untuk para jemaah berbuka puasa, kata Mamatimin Rexit, imam dari sebuah masjid di Kota Kashgar.
Selain di Xinjiang, ibadah puasa Ramadhan juga dijalankan warga di sejumlah wilayah lain di negara itu seperti Beijing, Gansu, dan Ningxia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pemerintah China Hormati Kebebasan Beragama
Kedutaan Besar China di Indonesia menyatakan, pemerintah Tiongkok menghormati dan melindungi kebebasan beragama di Xinjiang sesuai hukum yang berlaku.
"Umat Muslim dari semua etnik di Xinjiang dijamin kebebasannya menurut keinginan masing-masing dalam menjalankan aktivitas keagamaan secara normal sesuai ajaran agama, peraturan agama, dan adat kebiasaan. Ini termasuk menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari raya Islami, baik di masjid maupun di rumah."
Pemerintah daerah setempat juga aktif mengelola penerbangan charter agar umat Islam dari semua etnik di Xinjiang dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar.
"Selain itu, terdapat upaya aktif untuk melindungi bahasa dan budaya dari semua etnik di Xinjiang. Pendidikan dasar dan menengah di Xinjiang diselenggarakan dalam tujuh bahasa, sedangkan bahasa-bahasa etnik minoritas juga digunakan secara luas dalam berbagai urusan publik."
Diketahui, Alunan melodi muqam, yang merupakan kesenian khas etnik Uighur, telah terdaftar dalam Warisan Budaya Takbenda UNESCO. "Berbagai kegiatan seni dan kebudayaan tradisional di Xinjiang, termasuk festival panen meshrep etnik Uighur, juga diselenggarakan secara luas dan besar-besaran," tambah pernyataan tersebut.
Advertisement