Liputan6.com, Seoul - Kontroversi perlakuan buruk Kim Jung Hyun terhadap Seohyun SNSD menyeret nama Seo Ye Ji. Bahkan rumor-rumor masa lalu terkait sang aktris kembali bermunculan.
Dilansir dari Koreaboo, Rabu (14/4/2021), salah satu isu yang kembali mengemuka adalah ia pelaku bullying saat sekolah. Isu ini sempat muncul pada Februari tahun ini, dituduhkan oleh seorang warganet yang mengaku sebagai mantan teman sekolah sang aktris.
Setelah kontroversi bintang It's Okay to Not be Okay ini menjadi sorotan, tuduhan serupa muncul dari orang yang mengaku sebagai korban perundungan.
Baca Juga
Advertisement
Sudah Ibu-Ibu
Sang penuduh memperkuat tudingannya, dengan menyertakan foto buku tahunan, dan halaman yang memerlihatkan potret sang aktris yang kini berusia 31 tahun.
Di awal tulisannya, penuduh kedua ini mengatakan alasan mengapa tuduhan bullying ini tak begitu didorong ke permukaan sejak awal.
"Alasan mengapa isu kekerasan di sekolah dan perundungan tidak meledak pada waktu itu, adalah karena kami semua sekarang adalah para ibu. Sulit bagi para ibu untuk maju dan keluar begitu saja. Saya sendiri adalah ibu, dan saya mengerti hal ini," kata dia.
Advertisement
Seperti Barang
Ia lantas bercerita, "Dulu ada anak perempuan yang ditampar di hadapan semua orang oleh Seo Ye Ji. Dia sekarang adalah seorang ibu. Seo Ye Ji akan berkeliling bersama teman-teman perempuannya, tapi bila ia merasa tak suka kepadamu, ia akan mulai memukulmu. Dia memperlakukanmu seperti barang miliknya."
Sejak 2014
Dalam catatan Koreaboo, isu serupa sebenarnya sempat muncul pada 2014. Hanya saja, saat itu Seo Ye Ji masih aktris baru, dan berita ini tak begitu disorot media.
Oleh penuduhnya, bintang drakor ini disebut-sebut populer di sekolahnya sebagai bully. "Semua orang kenal dia. Dia akan merundung dan mencuri uang orang lain," kata orang yang mengaku sebagai korban.
Advertisement
Dibantah Agensi
Adapun agensi Seo Ye Ji, GoldMedalist, telah membantah. "Terkait dugaan tentang kekerasan masa sekolah yang kini juga menarik perhatian, kami menyampaikan bahwa hal ini sama sekali tak benar," tutur juru bicara.