Grab Bakal Cetak Rekor di Bursa Saham AS

Grab, superapp terkemuka Asia Tenggara pada Selasa (13/4) lalu mengumumkan rencananya untuk menjadi perusahaan terbuka di Amerika Serikat.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2021, 12:51 WIB
Layanan GrabFood di Indonesia yang terus tumbuh (Liputan6.com/Agustinus M.Damar)

Liputan6.com, Jakarta Grab Holdings inc (Grab), superapp terkemuka Asia Tenggara pada Selasa (13/4) lalu mengumumkan rencananya untuk menjadi perusahaan terbuka di Amerika Serikat bekerja sama dengan Altimeter Growth Corp.

IPO Grab tersebut diprediksi akan menjadi penawaran ekuitas perdana terbesar sepanjang sejarah di bursa saham Amerika Serikat oleh perusahaan Asia Tenggara.

Nilai transaksi pada valuasi pro-forma ekuitas perdana ini diperkirakan mencapai kurang lebih USD 39,6 miliar atau setara Rp579 triliun berdasarkan nilai PIPE yang mencapai lebih dari USD4 miliar. IPO Grab diprediksi akan memberikan investasi dalam bentuk dana tunai baru ke Grab sampai dengan total USD4,5 miliar.

Group CEO dan Co-founder Grab, Anthony Tan menyambut baik atas rencana IPO tersebut. Sebab, pihaknya bangga mewakili Asia Tenggara menjadi perusahaan terbuka yang menjajaki kancah internasional di tengah pandemi Covid-19.

"Merupakan suatu kebanggaan bagi kami untuk dapat mewakili Asia Tenggara di pasar terbuka global. Langkah ini merupakan pencapaian dari perjalanan kami dalam memberikan akses kepada setiap orang untuk dapat menikmati kemajuan ekonomi digital Hal ini juga menjadi semakin penting seiring dengan upaya Asia Tenggara untuk pulih dari COVID-19," ucapnya dalam keterangan pers Grab, Rabu (14/4/2021).

Dia bilang, pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan yang begitu besar bagi perusahaan namun juga belajar untuk menjadikan bisnis Grab lebih tangguh.

Diantaranya dengan membantu mitra pengemudi untuk beralih ke layanan pengiriman yang juga akan meningkatkan keuntungan perusahaan.

"Seiring dengan langkah kami untuk menjadi perusahaan publik, kami akan terus bekerja lebih keras untuk mendorong pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat, karena ketika Asia Tenggara sukses, maka Grab juga sukses," tekannya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Founder & CEO Altimeter, Brad Gerstner yang mana pihaknya turut menyambut baik atas IPO bersama Grab.

Mengingat, Grab sebagai salah satu perusahaan internet terbesar di dunia dengan pertumbuhan terpesat, Grab membuka jalan digital bagi 670 juta masyarakat Asia Tenggara.

"Kami sangat senang bahwa Grab memilih Altimeter Capital Markets sebagai mitra IPO mereka dan sangat bersemangat untuk bergabung menjadi pemilik-pemilik jangka panjang dari perusahaan yang inovatif dan bermisi besar ini," terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kekuatan Asia Tenggara

Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Apalagi, kata dia, Asia Tenggara merupakan salah satu kekuatan ekonomi dengan perkembangan ekonomi digital terpesat di dunia, dengan populasi yang diperkirakan mencapai dua kali lipat dari total populasi Amerika Serikat.

Namun demikian, penetrasi online untuk layanan pesan-antar makanan, transportasi on-demand, dan transaksi elektronik lebih kecil dari Amerika Serikat dan Tiongkok.

Dengan segmen utama pada layanan pengantaran, transportasi, dan keuangan, Grab memprediksi total pasarnya yang disasar akan berkembang dari sekitaran USD52 miliar pada tahun 2020 menjadi USD180 miliar pada tahun 2025 nanti.

Grab yakin bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melayani kebutuhan para penggunanya, serta mitra pengemudi, pengiriman dan merchant melalui strategi superapp.

Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang Altimeter terhadap Grab, Altimeter berkomitmen untuk memegang saham yang dimiliki oleh sponsornya selama tiga tahun.

Di mana 10 persen dari saham tersebut akan dimanfaatkan untuk Dana GrabForGood untuk mendukung berbagai program sosial dan lingkungan yang berdampak untuk jangka panjang.

Diantaranya pendidikan, dukungan keuangan untuk para mitra Grab dan masyarakat yang kurang beruntung serta isu-isu lingkungan.

Dana GrabForGood telah diumumkan minggu lalu dengan nilai dana awal mencapai USD275 juta. Dana tersebut termasuk sumbangan pribadi dari Grab Group CEO and co-founder Anthony Tan, bersama dengan co-founder Hooi Ling Tan dan President Ming Maa dengan total mencapai USD25 juta dalam bentuk saham Grab.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya