Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, bibit siklon tropis 94w berpotensi sangat tinggi menjadi siklon tropis dalam beberapa hari ke depan.
Hal ini diungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 13 April kemarin.
Advertisement
Adapun sejumlah wilayah yang diperkirakan bakal terdampak adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Berdasarkan citra satelit Himawari-8, diketahui bibit siklon tropis tersebut memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 30 knot (56 km/jam) dengan tekanan di pusatnya mencapai 1006 mb.
Dan dalam 24 jam ke depan, dampaknya bisa dirasakan dengan adanya hujan intensitas sedang hngga lebat. Bahkan akan dibarengi petir dan angin kencang di sejumlah wilayah.
BMKG juga memperingatkan adanya potensi gelombang tinggi hingga ketinggian 6 meter di sejumlah daerah pada Sabtu 17 April nanti.
Berikut peringatan BMKG akan munculnya bibit siklon tropis di Tanah Air dihimpun Liputan6.com:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Waspada Potensi Cuaca Ekstrem
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan lain-lain).
Selain itu juga dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu kedepan.
"Khusus kepada pengguna transportasi laut dan nelayan perlu meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan aktivitas pelayaran karena adanya ancaman gelombang tinggi akibat siklon yang mencapai 4 - 6 meter. Kami mohon tidak menganggap sepele adanya bibit siklon ini," ujar dia seperti dikutip Antara.
Advertisement
2. Potensi Gelombang Tinggi
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, Selasa, 13 April mengatakan, gelombang dengan ketinggian esktrem berpeluang terjadi hingga 19 April 2021.
Dia mengimbau masyarakat agar waspada terhadap gelombang laut ekstrem 4-6 meter, yang berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Papua, akibat adanya bibit siklon tropis 94W.
Sementara gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Perairan barat Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Samudera Hindia barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten hingga Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Banten hingga NTB.
Ketinggian gelombang yang sama juga berpeluang terjadi di Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Raja Ampat-Sorong, Perairan Manokwari, Perairan Biak, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura-Sarmi, Samudra Pasifik utara Papua Barat.
Ia mengatakan peningkatan gelombang berkisar antara 4-6 meter berpeluang terjadi pada Sabtu, 17 April 2021 di wilayah perairan utara Halmahera, Perairan Manokwari, Perairan Biak, Perairan Jayapura-Sarmi, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.
Sementara tinggi gelombang lebih dari 6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Papua.
3. Potensi Hujan dengan Intensitas Sedang Hingga Lebat
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, keberadaan bibit siklon tropis 94W ini memberikan dampak berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam 24 jam kedepan terhitung sejak Selasa, 13 April pukul 10.30 WIB yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang di beberapa wilayah di Tanah Air.
"Dalam 24 jam ke depan memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," jelas Guswanto melalui keterangan tertulis, Selasa.
Advertisement
4. Potensi Banjir Bandang
Selain itu, dia mengatakan terdapat sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak bibit siklon tropis 94W, yakni meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Guswanto menekankan wilayah dengan level waspada untuk potensi banjir bandang dua hari ke depan berdasarkan prakiraan berbasis dampak adalah Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
"Waspada Sulawesi Utara dan Maluku Utara," katanya.
Dinda Permata (Magang)