BNPB: 53.000 Desa di Indonesia Berada di Kawasan Rawan Bencana

Lilik menyebut, BNPB telah melakukan pemetaan terhadap desa-desa yang rawan beragam bencana.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2021, 15:26 WIB
Bangunan rumah yang ambruk rata dengan tanah di Desa Majangtengah, Dampit, Kabupaten Malang, dampak gempa yang terjadi di Malang pada Sabtu, 10 April 2021 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, Indonesia memiliki hampir 75.000 desa. Dari total tersebut, 53.000 desa di antaranya berada di kawasan rawan bencana.

"Ternyata cukup mengagetkan kita semua karena hampir 75.000 desa yang ada di Indonesia, saat ini 53.000 desa atau kelurahan berada di daerah rawan bencana," kata Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, Rabu (14/4/2021).

Lilik menyebut, BNPB telah melakukan pemetaan terhadap desa-desa yang rawan beragam bencana. Hasil pemetaan menunjukkan, 5.744 desa berada pada kawasan rawan tsunami, 45.973 desa rawan gempa bumi dan 2.160 desa rawan gunung api.

Kemudian, 34.716 desa rawan longsor, 37.497 desa rawan kebakaran hutan dan lahan, 41.236 desa rawan kekeringan serta 47.430 desa rawan banjir.

"Lebih dari 51 juta keluarga di Indonesia tinggal di daerah rawan bencana," jelasnya.

 

Saksikan Video PIlihan Berikut Ini:


Konsep Desa Tangguh

BNPB, lanjut Lilik, telah mengusung konsep desa tangguh untuk mengantisipasi bencana. Melalui konsep ini, desa tangguh bencana harus melaporkan kondisi daerahnya masing-masing dengan rapor Penilaian Ketangguhan Desa (PKD).

"Ini yang dilakukan awal sebelum BNPB, BPBD mengintervensi ketangguhan yang ada di desa tersebut," ujarnya.

Lilik menjelaskan, ada lima indikator penilaian ketangguhan sebuah desa. Pertama, kualitas dan akses layanan dasar. Kedua, dasar sistem penanggulangan bencana. Ketiga, pengelolaan risiko bencana. Keempat, kesiapsiagaan darurat.

"Dan kelima kesiapsiagaan pemulihan yang ada di masing-masing desa," tandas dia. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya