Pertamina Diminta Percepat Ganti Rugi Rumah Rusak Dampak Kebakaran Kilang Balongan

Ombudsman Republik Indonesia telah melaksanakan investigasi lapangan pada lokasi kebakaran tangki Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2021, 15:40 WIB
Tangkapan kamera drone kebakaran hebat yang melanda kilang minyak Balongan milik Pertamina di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. (Liputan6.com/ BPBD Indramayu)

Liputan6.com, Jakarta Ombudsman Republik Indonesia telah melaksanakan investigasi lapangan pada lokasi kebakaran tangki Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Berdasarkan hasil investigasi tersebut, Ombudsman memberikan saran kepada PT Pertamina.

Anggota Ombudsman, Hery Susanto meminta Pertamina untuk segera mempercepat verifikasi data kerusakan rumah warga. Hal ini untuk mempercepat penggantian kerugian yang dialami oleh warga.

"Perihal mekanisme ganti rugi atas bangunan yang rusak, agar dilaksanakan dengan proses yang valid, cepat, tepat, partisipatif dan adil," ujar Hery dalam konferensi pers online, Jakarta, Rabu (14/4).

Data Ombudsman menyebutkan, peristiwa kebakaran dan meledaknya tangki Pertamina Balongan ini berdampak terhadap setidaknya 2.788 rumah warga sekitar dan baru diverifikasi sebanyak 1.313 rumah. Jumlah korban dilaporkan mencapai 895 jiwa yang terdiri dari 353 kepala keluarga.

Ombudsman juga meminta Pertamina untuk segera menyelesaikan investigasi mengenai akae penyebab terjadinya kebakaran empat tangki Pertamina Balongan dan menyampaikannya secara transparan kepada publik sebagai bahan evaluasi dan perbaikan ke depan.

"Hal ini perlu melibatkan Bareskrim Polri untuk melakukan investigasi lebih lanjut,” jelas Hery.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penanganan Harus Optimal

Photo) Kepulan asap hitam masih terlihat di Kilang Pertamina Balongan Indramayu yang terbakar, Senin (29/3/2021). Di lokasi, petugas gabungan nampak menutup jalan berupa jalur dari Cirebon menuju Indramayu arah Balongan. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Selanjutnya, Ombudsman memberikan saran agar PT Pertamina dan PT KPI segera mengkoordinasikan rencana kontigensi kepada BNPB/ BPBD setempat agar mitigasi dan penanganan bencana dapat dilakukan secara optimal.

“PT Pertamina bersama BPBD memberikan sosialisasi, edukasi dan pelatihan kepada warga sekitar, terkait adanya potensi bencana akibat gagal teknologi untuk meminimalisir korban jiwa," jelas Hery.

Kemudian, Pertamina perlu meningkatkan early wearning system di sekitar lingkungan kilang minyak untuk meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat sekitar. "Ini sangat penting untuk mengantisipasi kondisi yang sama bisa terjadi kesekian kalinya," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya