Liputan6.com, Jakarta Peneliti Utama Vaksin Nusantara, dr. Jonny, menjelaskan tahapan uji fase dua yang tengah dijalankan. Menurut Jonny, vaksin nusantara tidak dapat langsung disuntikkan ke tubuh penerima, melainkan harus menggunakan sampel darah.
"Memang vaksin lain tidak ada yang diambil darah, jadi ini bedanya. Karena vaksin ini diambil dari sel tubuh kita sendiri, kemudian sel darah putih kita biarkan selama lima hari dulu," kata Jonny saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Rabu (14/4/2021).
Advertisement
Jonny melanjutkan, setelah lima hari berselang, sel darah tersebut akan dikenalkan kepada protein seperti yg dipunyai oleh protein virus, atau protein S (spike) yang berasal dari rekayasa genetik.
Pengenalan itu ditujukan, untuk menentukan bagaimana virus itu bisa menyerang tubuh si pemilik sampel darah.
"Protein ini kita kenalkan selama dua hari. Jadi lima hari dibiarkan, dua hari dikenalkan, kemudian sel darah putih kita akan mengenali virus Covid-19 itu," jelas dokter TNI AD berpangkat kolonel ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Lebih Kebal Covid-19
Dengan pengenalan yang sudah terjadi, Jonny yakin, tubuh yang memiliki sampel darah terkait selanjutnya akan lebih kebal saat ada virus Covid-19 yang menyerang.
Menurut dia, hal itu terjadi karena tubuh tidak lagi perlu memproses pengenalan dan membentuk imunitas seluler, sebab hal itu sudah dilakukan saat di luar tubuh.
"Jadi vaksin menyediakan imunitas seluler untuk tubuh kita jadi itulah kelebihan Vaksin Nusantara ini," Jonny menandasi.
Advertisement